Sudah satu minggu semenjak Hinata sadar. Wanita itu selalu merengek minta pulang. Hinata bosan berada dirumah sakit. Dia lebih suka berada dirumahnya atau tidak di appartement Sasuke. Itu lebih menyenangkan daripada ruangan yang berbau obat-obatan ini.
Sasuke sudah mengurus semuanya, dari pembayaran hingga perpulangan Hinata. Kini Sasuke meminta para anak buahnya termasuk Sai untuk mengemasi semua barang-barang mereka yang berada dirumah sakit itu.
"Kita pulang sekarang"
Sasuke membantu Hinata untuk turun dari atas ranjang dengan perlahan. Walau sudah tidak terlalu sakit Hinata masih perlu untuk terus berhati-hati.
Hinata melangkah pelan keluar dari kamar inapnya, sedikit lega dapat menghirup aroma luar karena didalam benar-benar penuh dengan aroma obat-obatan. Hinata tak terlalu suka.
"Pelan-pelan saja"
Hinata menoleh dan mengangguk pada lelaki raven yang masih menuntunnya itu. Hinata bersyukur ada Sasuke yang selalu berada di sisinya, selalu membantu Hinata, selalu memberi Hinata kasih sayang dan selalu menemani Hinata.
Selama dia dirawat Sasuke benar-benar tak pernah absen untuk terus menemani Hinata dirumah sakit. Lelaki itu benar-benar berusaha keras membagi waktunya agar bisa menemani Hinata lebih banyak, dan itu membuat Hinata merasa terharu sekaligus senang.
"Kakak!"
Langkah Hinata dan Sasuke terhenti kala mendengar suara sedikit cempreng itu. Beberapa saat kemudian sesosok gadis remaja yang begitu asing bagi Hinata berdiri dihadapan mereka dan tengah menunjukkan senyum manisnya, lebih tepatnya senyum yang sedikit dipaksa.
Siapa gadis remaja ini ? Hinata tidak mengenalnya, namun kala melihat tatapan gadis remaja ini pada Sasuke yang berbeda membuat Hinata bisa menyimpuli bahwa gadis asing itu mengenal Sasuke. Jadi Hinata menatap Sasuke penuh tanda tanya membutuhkan penjelasan.
"Kakak kenapa selalu menghindar dariku. Chiya kan hanya ingin berada di dekat kakak"
Hinata semakin mengernyit heran, apa maksud dari gadis yang menyebut namanya sebagai--Chiya itu. Hinata melirik Sasuke dan dapat dia lihat lelaki raven itu hanya mendengus menatap Chiya dengan pansangan risih.
"Oh halo kakak, kakak sangat cantik tapi Chiya masih jauh lebih cantik"
Chiya melambai ke arah Hinata yang membuat kening Hinata kembali berkerut menatap gadis yang baginya menjengkelkan itu. Apa maksudnya, apa Chiya sedang ini mengadu kecantikan mereka? Cih.
"Sasuke, kau mengenalnya ?"
Hinata bertanya pada Sasuke yang membuat lelaki raven itu menggeleng dan menatap Chiya datar.
"Tidak--"
"Kakak bohong! Perkenalkan, aku Chiya, calon istri dari kakak tampan ini"
Chiya mengulurkan tangannya pada Hinata dan menunjukkan senyum yang membuat alis Hinata terangkat satu. Dia mendengus pelan, menyempatkan diri melirik Sasuke dengan tatapan memicing sebelum membalas jabatan tangan Chiya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] Beautiful Revenge ✔
Romance[ 𝐒𝐚𝐬𝐮𝐡𝐢𝐧𝐚 ] Tentang Hyuga Hinata dan balas dendam indahnya. Hinata membenci Sakura karena sudah menjadi alasan utama tabrakan beruntun yang menewaskan sang kakak. Dan hal yang lebih membuat Hinata marah adalah gadis Haruno itu mengadakan p...