"Daijobu desuka?" tanya Iruma sembari berjongkok di depan lelaki itu.
"Senpai, daijobu?" (Name) ikut bertanya.
"Aah ... Daijobu ...."
Bruk!
Lelaki bersurai biru dengan kacamata tersebut ambruk.
"Se-senpai?!"
"Iruma ayo angkat dia." tukas (Name) sambil berlari kecil ke belakang kepala lelaki yang pingsan itu dan mengangkat bahunya.
Iruma mengangguk lalu ikut mengangkat kaki Senpainya tersebut dan memindahkannya ke karpet.
(Name) mengambil bantal dan melettakkannya dibawah kepala lelaki tersebut, ia pun menyentuh pergelangan tangan lelaki itu untuk menyalurkan sihirnya.
"Sebentar, aku mau mengabari Ameri-san dulu." ucap Iruma.
Gadis bermarga (Surname) itu mengangguk. Lantas ia mengacungkan kelima jarinya pada barang-barang yang masih berserakan di lantai.
"Return." gumamnya pelan yang tidak dapat Iruma dengar, dan seketika barang-barang yang berserakan di lantai tadi kembali ke tempat semula dalam sekejap.
Iruma yang melihatnya sontak terkejut. "Seketika rapih dalam sekejap?!"
"Yah, tidak usah seterkejut itu juga, sihir 'kan sudah biasa di dunia ini." tukas (Name) yang menyadari keterkejutan lelaki cebol itu.
"Eh?" Iruma menoleh. "Ah, sihir ya." ia mengangguk paham.
Iruma dan (Name) duduk di pinggir lelaki yang berbaring itu, dengan Iruma yang mengibaskan kipas padanya. (Name) pun berhenti menyalurkan sihirnya dan menjauhkan tangannya dari tangan lelaki itu, dan kini lelaki berkacamata tersebut sudah bangun.
"Yah, maaf, ya. Ada beberapa kendala saat aku mencoba mengkalibrasi peralatan sihirnya." ucapnya membuka pembicaraan selang beberapa saat sesudah ia terbangun.
"Ah ...."
"Rasanya aku belum memperkenalkan diri, namaku Amy Kiriwo, senang bertemu dengan kalian."
"Iruma desu,yoroshiku onegaishimasu." balas Iruma sembari mengibaskan pelan kipas pada Kiriwo.
"(Surname) (Name), yoroshiku nee, Senpai."
"Maafkan aku tidak bisa menghidangkan teh, aku sendirian di batra ini."
"Tidak, tidak, istirahatlah dulu."
Gadis itu mengangguk, menyetujui perkataan Iruma. "Hum, lebih baik Senpai istirahat saja." sambungnya lalu mengedarkan pandangannya ruangan sekitar.
Kiriwo hanya tersenyum. "Angin yang sejuk."
Iruma tersenyum lalu mengalihkan pendangannya, melihat-lihat ruangan.
Kiriwo bangkit dari tidurnya. "Sangat berantakan, 'kan? Kalian bisa melihatnya kalau kalian mau."
Gadis itu mengangguk. "Ah, baik, terima kasih." ucapnya lalu berdiri dan melihat-lihat barang yang berada di ruangan itu.
"Terima kasih banyak." ucap Iruma lalu berdiri dan ikut melihat-lihat.
Kiriwo bangun dan menghampiri mereka berdua. "Kurasa kalian berdua sudah tahu, tapi peralatan sihir itu adalah alat yang dapat berfungsi jika menggunakan sihir."
(Name) mengangguk. "Ya."
"Maa, ahaha." balas Iruma, padahal dia tidak mengerti sama sekali. Ia meletakkan vas yang berada ditangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Half || [Mairimashita! Iruma-kun x Reader]
Random"Masuk ke dalam sekolah iblis Babyls huh? Sepertinya menarik!" (Surname) (Name), seorang iblis setengah manusia yang saat ini hidup di dunia bawah. Gadis itu kini di sekolahkan di sekolah iblis Babyls oleh ayahnya dan bertemu dengan Iruma yang nota...