Royal One and Stamped

1.7K 241 32
                                    

Otakku sedikit ngelag, jadi sorry kemarin gak bisa double update dan juga buat alur cerita yang makin gajelas /emot dua tangan yang menyatu/

Enjoy!

°

.

"Oi, oi, ada, 'kan?"

Semua yang di sana seketika bingung dengan perkataan Iruma, terkecuali (Name), ia seketika konek dengan ucapan Iruma.

"Hah?"

(Name) menepuk tangannya. "Ah, souka. Royal One, darou?" Manik cerahnya melirik Iruma dan tersenyum tipis.

"Hm." Iruma tersenyum menanggapi. "Benar sekali."

"Ro-Royal One katanya?"

"Apaan tuh? Nee nee."

"Royalti Koran?"

"Royal One."

"Lingkungannya sempura untuk belajar, yang paling penting, kelas ini dulunya pernah dipakai Raja Iblis."

Sabnock mengangguk semangat. "Umu!"

Kalego yang geram kini men-summon Cerberion, membuat nyali para murid di belakang Iruma dan (Name) ciut. "Itu kelas kehormatan yang dibanggakan sekolah ini. Sebelum iblis seperti kalian menginginkan kelas itu. Sadar dirilah terlebih dahulu."

"Iruma-kun, (N/NL), ini ...."

Iruma tertawa kecil. "Iblis seperti kami, ya? Baiklah akan kami buktikan bahwa kami memanglah murid yang pantas menduduki Royal One." Kakinya ia naikkan ke atas meja. "Dari mayorias dewan guru Babyls, kami akan mendapat persetujuan pindah kelas dalam waktu kurang dari 2 minggu. Bagaimana?"

Kalego kembali menghilangkan familiarnya lalu mengubah kesepakatan Iruma. "Kumpulkanlah persetujuan dari seluruh dewan guru dan staff dalam waktu tiga hari. Karena kau berurusan dengan pusaka raja, maka kau harus bersiap atas resiko itu."

Dengan cepat Iruma menarik tangan Kalego dan menepuk tangan lelaki itu, tanda menyetujui kesepakatan yang dibuat Kalego. "Oke, sepakat."

(Name) yang merasa kesepakatan ini hampir selesai pun berdiri dari sofa, dan berjalan ke pinggir sofa tersebut agar tak menghalangi jalan Iruma nantinya.

Iruma kembali turun dari atas meja. "Jangan ingkari janjimu, Sensei. Serius, ya." Seusai Iruma mengatakan itu, mereka pun pergi ke pintu keluar, mengikuti Iruma.

(Name) yang berjalan di pinggir Iruma, menoleh ke arah Kalego tanpa menghentikan langkahnya, dan tersenyum, juga menunjukkan eye-smile-nya sembari melambaikan tangan. "Terima kasih atas kerja samanya, Sensei."

"Serius, seri, seri, serius!"

"Serius lo aku ini pejantan!"

"Bye-bye!"

Pintu di buka oleh Iruma yang membuat murid yang tadinya mengintip dan menguping terjatuh ke belakang.

"Lagi mengintip? Bagus."

"Ah, tidak."

"Kalian tidak akan buang sampah di depan Royal One, 'kan?" sindir Iruma, lantas lanjut pergi berjalan, diikuti oleh yang lain.

Di lorong yang cukup sepi, kini mereka berhenti sejenak untuk membicarakan kesepakatan tadi.

"Duh, pasti mustahil. Mau di pikir bagaimana pun tiga hari pasti mustahil," gumam Lied. "Mendapat persetujuan dari seluruh dewan guru pasti berat," tambah Goemon.

A Half || [Mairimashita! Iruma-kun x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang