D-1 : Night of the First Day

631 118 6
                                    

(Name) berjalan santai, meninggalkan kedua lelaki yang sedang memakan permen marshmallow yang tadi ia berikan. Lelaki bersurai hitam dengan telinga anjing tersentak kala melihat (Name) meninggalkan mereka, sebelum gadis itu berjalan jauh, ia memanggilnya yang membuat (Name) menghentikan langkahnya dan menoleh.

"Hm?"

"Ah ... apakah aku boleh ikut denganmu?"

Setelah menghabiskan permennya, lelaki dengan surai hijau kini ikut berbicara, "Apa aku juga boleh?"

(Name) terdiam sejenak, lantas mengangguk.

"Benarkah?"

Gadis itu berdehem sebagai jawaban. "Toh kalian juga takkan bisa mencuri poinku, jadi aku tidak masalah~ Kalau emang kalian mau ikut ayo saja, aku mau lanjut berburu sebentar, lalu pergi ke loket untuk melaporkan poin." setelah berucap seperti itu, (Name) pun kembali berjalan.

Kedua lelaki itu sontak mengangguk senang, lantas berlari kecil menyusul (Name) dan berjalan di belakangnya.

(Name) merogoh kantung celananya, mengambil permen, lantas membuka bungkusnya dan memakannya, sedangkan bungkusnya ia hancurkan dengan sihir 'La Fire'.

Selama beberapa menit perjalanan, mereka bertiga tak ada satu pun yang mengeluarkan suara, keadaan diantara mereka sangat hening, hanya terdengar suara teriakan yang bergema dari murid-murid yang kini sedang di serang.

Satu kata, canggung. Itulah yang dirasakan oleh kedua lelaki tersebut, kalau (Name)? Dia lagi mikirin soal makanan yang akan dia cari dan dimasak besok sembari melirik ke sana-kemari mencari mangsa untuk diburu.

Yah menurutnya hari ini cukup hanya dengan memakan satu buah jambu, marshmallow dan permen saja, persediaan makanan yang dia bawa juga tak banyak, biar ga terlalu nge-cheat katanya, soalnya dia juga ingin mencoba bermain survival seperti di game kotak-kotak.

Iya, dia bawa makanan ringan, toh, itu tidak melanggar aturan, setiap murid bebas membawa perlengkapan yang mereka butuhkan untuk Harvest Festival.

"Anoo, (Surname)-san?" Panggil lelaki dengan surai hitam.

"Hn?" Manik cerahnya melirik ke arah kedua lelaki yang berjalan di belakangnya.

"Aku ingin bertanya sesuatu." Ia menatap punggung (Name) yang tertutupi jubah hitam. "Kenapa kau menyelamatkan kita berdua?"

"..." (Name) terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab sembari melirik langit malam. "Tidak ada alasan khusus, hanya ingin."

Keduanya terdiam mendengar jawaban (Name). Keadaan pun kembali hening, (Name) benar-benar tak ada niatan untuk berbicara kepada mereka berdua, mereka berdua juga tak berani untuk membicarakan suatu topik dengan (Name) karena dia hampir mirip dengan Azz, gadis itu cukup terkenal di Babyls walau tidak sering dikerubungi oleh lelaki.

Mereka berdua kini hanya bisa melihat-lohat sekitaran hutan, area ini cukup sepi, mereka hanya bisa mendengar suara teriakan minta tolong dari siswa atau suara teriakan para staff yang sedang menyelamatkan siswa di arah yang berjauhan.

Beberapa menit (Name) mengobservasi sekitar, akhirnya iris cerah (Name) menangkap suatu binatang yang sedang diam di tengah kegelapan malam.

(Name) pun dengan cepat melesat ke arah binatang tersebut dan memukulnya menggunakan bumerang miliknya.

Bugh!

Kedua lelaki yang terkena hembusan angin akibat lari (Name) sontak berhenti berjalan dan terkejut melihatnya.

Pergerakannya tak dapat dirasakan oleh keduanya, bagaimana tidak terkejut coba?

(Name) hanya melakukan hal seperti yang ia lakukan tadi siang, selepas itu, ia langsung saja melanjutkan perjalanannya. Keduanya yang tadi terdiam karena terkejut langsung buru-buru menyusul (Name) karena takut tertinggal.

A Half || [Mairimashita! Iruma-kun x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang