Move to Royal One!

1.7K 227 28
                                    

Kini para murid kelas abnormal sudah berada di ruang guru, menghadap kepada Kalego untuk memberikan kertas perizinan padanya.

"Ini persetujuan dari seluruh dewan guru. Kami berhasil mengumpulkannya kurang dari tiga hari. Silahkan diperkisa." Iruma membuka percakapan.

Kalego mengambil lembaran dari kertas-kertas tersebut, memeriksanya sejenak, lantas berkata, "Memang benar ini persetujuan dari 36 guru di sini, tidak ada masalah."

Lied dan Azz yang tadi berwajah serius kini tersenyum. Azz pun dengan bangganya memuji Iruma lagi.

"Yah, sepertinya begitu. 36 guru lainnya sudah memberikan izin," tukas Kalego.

"Sisanya tinggal persetujuan dari anda. Setelah mengevaluasi dengan serius, anda pasti akan memberikan stempel, 'kan?"

(Name) mengangguk-ngangguk, menyetujui ucapan Iruma sembari tersenyum.

"Ya, aku akan memberikan stempel kalau semuanya sudah terkumpul."

"Wahh!"

"Oi oi, seriusan nih? Kita pindah ke Royal One!?" Lied berseru senang.

"Pastinya!" balas (Name) semangat.

"Ruang tidur, ruang tidur."

Elizabetta dan Keroli bertos ria, begitu pula dengan Allocer dan Goemon.

"Yay de gozaru!"

"Yay!"

"Yatta nee, Iruma-chi!"

"Yarimashita nee!"

"Hum."

"Kalau begitu–"

"Tidak, aku tidak akan memberikan stample." Kalego menyela ucapan Iruma, lalu mengangkat kertas perizinan yang sudah diberi stempel tersebut.

"He?"

"Eh? Sensei, nande?" tanya Lied heran.

Kalego bersedekap. "Bukannya sudah jelas? Aku sudah bilang kalau 'aku akan beri stempel kalau semuanya sudah terkumpul'. Dengan kata lain, aku tidak akan memberi stempel." Ia mengetuk kertas perizinan tersebut.. "Ini adalah persetujuan dari 36 guru. Yang kumaksud itu kau harus mengumpulkan dari seluruh dewan guru dan staff."

"Dewan ...?"

"Guru dan staff?"

"Dewan guru dan staff bukan hanya guru, petugas kantin, penjaga toko, petugas bersih-bersih, pertugas perpustakaan dan lain-lain. Kau butuh persetujuan dari seluruh iblis yang bekerja di Babyls," terang Kalego sembari membuka kedua matanya.

"Eh?" (Name) terdiam mendengarnya, ternyata mengumpulan stample dari para staff di Babyls benar-benar harus. Tak sia-sia ia mengumpulkan semua perizinan ini, ia tersenyum tipis sembari menutup kedua matanya.

"Apa maksudnya itu?!" sewot Sabnock tak terima dengan pernyataan Kalego. "Itu mah jelas tidak mungkin!" sambung Lied.

Azz berdecak pelan. "Sejak awal anda tidak berniat memberikan izin, dan sengaja memberikan syarat yang mus–"

"Kalian semua, tenanglah." (Name) berujar, menyela perkataan lelaki dengan marga Asmodeus tersebut.

Semua yang ada di sana terdiam, lantas menatap bingung (Name). Kenapa gadis itu terlihat sangat tenang?

(Name) kini ia kembali membuka kedua matanya, lantas berkata, "Aku sudah mendapatkan izin dari semua staff di Babyls."

Sontak pernyataan tersebut membuat semua guru dan murid kelas abnormal di sana terkejut, termasuk Iruma. Mereka menatapnya tak percaya.

A Half || [Mairimashita! Iruma-kun x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang