Study

1.4K 210 18
                                    

Kini (Name) dan Iruma berada di taman yang berada di dalam Royal One. (Name) menyender pada tembok di sana.

"Jadi, kenapa kau bisa masuk ke fase jahat kemarin?" tanya (Name) membuka pembicaraan. "Sihir kah? Kayak Ameri-Kaichou waktu itu?"

Iruma mengangguk pelan dengan wajah yang terlihat miris. "Ali-san yang membuatku seperti itu," balasnya dengan nada seperti ingin menangis.

TING!

Ali keluar dari dalam cincin dan terbang ke depan wajah Iruma. "Tidak masalah, 'kan Iru-boy? Kau juga jadi bisa mendapatkan Royal One," tadasnya.

Iruma yang melihatnya tersentak, sedangkan (Name) bersedekap menatap Ali yang baru saja keluar.

"A-Ali-san! Tapi itu memalukan! Aku sampai bersikap kasar seperti itu!"

(Name) seketika sweatdrop mendengar pernyataan Iruma. "Tidak tidak, menurutku kau malah keren kok."

"Eh?" Iruma sontak menoleh ke arah (Name) dengan tatapan bingung.

"Ya walau kau di paksa oleh sihir untuk masuk ke fase jahat, rasanya itu malah bukan seperti fase jahat, kau tahu? kau masih bersikap baik dan suka membantu, dan itu bukan sikap iblis yang memasuki fase jahat. Malah kau jadi terlihat lebih cool, berwibawa, tegas dan ... lebih menarik?" (Name) memegang dagunya.

Seketika pipi Iruma memanas, rona mulai terlihat di kedua pipinya. Karena malu ia sontak memalingkan wajahnya.

Ali yang melihatnya pun mempunyai ide jahil. "Oho? Ada apa ini Iru-boy? Kau tersipu malu?" godanya sambil terbang ke depan wajah Iruma.

"Heh?" (Name) yang tak dapat mendengar dengan jelas karena ucapan Ali pun menoleh. "Kau kenapa?"

Iruma menggeleng cepat. "Ti-tidak! Aku tidak apa-apa!"

"Ayolah~ kau tidak usah malu-malu~"

"A-ali-san! Tolong hentikan itu!"

"Iruma-sama buruk dalam pelajaran?"

"Aku tak terbiasa dengan itu, atau lebih tepatnya, aku  tidak tahu bagaimana caranya."

(Name) mengangguk paham. "Souka, souka."

'Dia pasti tak pernah di ajarkan tentang dunia bawah oleh Sullivan-san," pikir (Name).

"Ternyata begitu. Meskipun begitu, aku percaya kau pasti bisa, Iruma-sama!" seru Azz semangat.

"Ujian itu kan gampang banget!" tambah Clara.

"Yes! Asalkan kita belajar, kita pasti bisa melewati ujian!" timpal (Name). "Bagaimana dengan nilai ujianmu dulu?"

Iruma pun kini memperlihatkan kertas ulangannya yang di sana terdapat nilai merah semua, bahkan tidak ada nilai yang di atas 10.

"5, 2, 0, 3, 6," ucap Clara membacakan nilai Iruma.

"Woah, sasuga Iruma," puji (?) (Name) dengan tangan kanan yang memegangi dagu.

Sedangkan Azz yang melihatnya bersweatdrop.

Iruma menangis dengan mata imajiner "Maafkan aku."

"Eh– ah! Bukan! Maafkan aku juga! Aku tidak menyangkan Iruma-sama akan kesulitan dengan ujian kecil saat pelajaran." Azz seketika berseru menyanggah.

A Half || [Mairimashita! Iruma-kun x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang