The Music Festival Training

530 78 9
                                    

¡ Warning !
! Chapter ini mengandung spoiler manga ¡

"Yah, kita akan bagi jadi dua grup! Perhatikan peran kalian!" seru Kerori memperlihatkan tulisan nama yang berada di papan tulis.

Di sana terdapat dua grup, yakni grup musik dan grup menari. Di grup musik terdapat Purson Soi yang menjadi musik utamanya dengan memainkan trompet, lalu ada Iruma sebagai pendukung yang bermain piano dan juga (Name) yang juga menjadi pendukung dengan memainkan biola. Juga, mereka memilih tampil dengan tema 'Karpet Merah Lilith'.

Awalnya Azz dan Clara protes karena Iruma- dan (Name) hanya berperan sebagai pendukung. Namun ya jika ada mereka berdua, terutama Iruma, pandangan pasti akan tertuju padanya, sedangkan di musik festival kali ini mereka harus berfokus pada Eliza dan Purson.

Kerori sengaja menaruh orang dengan peringkat di atas Gimel sebagai pendukung karena mereka tidak perlu menaikkan peringkat.

Seusai berbincang selama beberapa saat, mereka pun kini memulai latihan, Iruma, Purson, (Name) pergi ke ruang musik. Di sana Iruma diajari terlebih dahulu dasar piano yang ada di ruangan tersebut sembari memainkan satu lagu.

Seusai menjelaskan, (Name) pun mempersilahkan Iruma untuk memainkan lagu yang mudah, yah setidaknya seorang pemula bisa. Namun itu tidak semudah yang diharapkan, Iruma sangat susah untuk mendapatkan suara yang ia inginkan dan selalu kehilangan fokus yang menyebabkan perubahan pada piano tersebut.

Purson mengomentari Iruma kalau ia payah, sedangkan (Name) menyuruhnya untuk beberapa kali lagi sampai ia setidaknya bisa, ia juga kali ini akan membantunya untuk fokus.

Setengah jam berlalu, Iruma sudah mulai ada perkembangan, namun itu hanya sedikit, yep, sedikit, sangat sedikit.

"Um, bagaimana kalau kita break sebentar dan membeli minuman dulu? Itu bisa membuatmu lebih segar dan fokus," ajak (Name) tersenyum sambil berkacak pinggang.

Iruma mengangguk sembari tersenyum ke arahnya. "Baiklah."

Mereka bertiga pun kini pergi keluar. Selama di perjalanan mereka berbincang sejenak perlihal bermain musik.

"Bermain musik itu sulit, ya," tukas Iruma sembari tersenyum, namun ia juga kelihatan agak lelah.

"Maa, saat kau bermain di awal pasti akan terasa susah," balas (Name) santai. "Saat dulu aku pertama kali belajar bermain musik aku bahkan hampir menghancurkan alat musik tersebut, haha."

"Be-benarkah?" Iruma dan Purson menatap (Name) sweatdrop.

"Yah, meskipun kau bilang begitu, namun kau tetap rersenyum," komentar Purson, Iruma reflek memegang pipinya. "Apa kau baik-baik saja? Kau punya penyakit kejang mulut? Apa kau harus rebahan sebentar? Atau mungkin tidur?" tanya lelaki surai ungu itu bertubi-tubi.

"Tidak, tidak, tidak!" elak Iruma. Ia pun menejelaskan kalau ia merasa senang karena itu pertamakalinya ada yang bilang padanya kalau peran itu harus ia yang memainkannya, bukan hanya 'siapa pun' bisa memainkan peran tersebut.

"Yah, aku mengerti apa yang kau rasakan," respon Purson. (Name) hanya tersenyum mendengarnya.

Selesai membeli minuman, mereka pun langsung saja kembali ke ruang musik sembari mengobrol ria dengan santai. Pintu ruang musik pun dibuka oleh (Name), dan di sana terdapat seseorang yang sedang menduduki piano.

Mereka bertiga yang melihatnya sontak terkejut melihat seseorang yang mereka kenal. Yep, siapa lagi kalau bukan Kalego-sensei kita yang tercinta?

A Half || [Mairimashita! Iruma-kun x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang