Suara dari speaker sekolah terdengar, menandakan adanya pengumuman.
"Ha'i ha'i, para siswa sekolah, apakah kalian bisa mendengarku?" Dali memulai pengumuman dari tempat batra penyiar melakukan pengumuman untuk Batra Party.
"Apa kalian terkejut? Tapi jangan cemas! Ini adalah acara kejutan yang diprakarsai oleh batra pengembangan ilmu sihir dan batra game. Seluruh ruang ringkup sekolah menjadi labirin!"
"Apa benar kita mengembangkan sihir seperti ini, tanchou?" tanya salah satu anggota batra pengembangan ilmu sihir bingung.
"Tidak." balasnya, dia juga sebenarnya bingung sekaligus heran dengan apa yang terjadi.
"Kami juga tidak tahu apa-apa soal game ini." tukas Kiiro.
"Tenanglah." (Name) datang menghampiri sambil melambaikan tangan. "Ini rencanaku."
"(Name)?"
Gal, ketua dari batra pengembangan ilmu sihir menyirit. "Tunggu, tapi bagaimana? Dan kenapa membawa batra kami juga?"
"Kita tidak pernah merencakan ini sebelumnya bukan?" tanya Kiiro menatap heran. Dia ingat pasti, mereka tidak pernah membicarakan permainan labirin seperti ini.
"Memangnya apa yang terjadi?" kini Lied yang bertanya.
"Ya intinya ada, aku yang meminta Dali-sensei untuk membawa nama batra game dan batra pengembangan ilmu sihir dalam pengumuman ini."
•
"Jadi bagaimana rencananya?" tanya (Name) di tengah-tengah perjalanan.
"Kalego-sensei bilang kita umumkan bahwa ini adalah sebuah kejutan dari batra agar membuat para murid tidak panik, kau bilang tadi sebuah labirin 'kan? Ini bisa dibuat untuk jadi sebuah game." jelas Dali.
"Naruhodo." (Name) mengangguk. "Jaa, bagaimana kalau kita bilang ini kejutan dari batra pengembangan ilmu sihir dan batra game? Kalau dilogikakan untuk sihir bearer ini bisa dari batra pengembangan ilmu sihir, dan untuk labirin ide dari batra game."
"Ide bagus!" Dali mengacungkan jempolnya. "Nanti kau bilang pada dua batra tersebut sementara aku membuat pengumuman, untuk penjelasannya serahkan padaku kau hanya harus memberitahu mereka, dan nanti setelahnya akan kukabari lagi nanti lewat telepati."
(Name) mengangguk.
•
"Yah, aku tidak bisa menjelaskannya, maaf, ya? Sisanya nanti akan dijelaskan lebih jelas lagi oleh Dali-sensei setelah semua selesai." lanjut gadis itu sembari menyatukan kedua tangannya.
Gal menghela napas, untuk saat ini dia akan menunggu penjelasan dari Dali saja yang saat ini sedang membuat pengumuman. "Wakatta."
"Maju dan hindari dinding transparan, lalu capailah titik tujuan! Titik tujuannya berada di tengah lapangan utama! Kami juga punya hadiah untuk yang berhasil sampai loh! Nantikan saja! Nah cepatlah!"
"Aku pergi dulu, oke? Kalau mau kalian pergi ke kerumunan saja." pamit (Name) lantas berjalan pergi.
Tak lama (Name) bertemu Sabnock yang sedang menahan stan milik Camu camu. (Name) yang melihatnya menatap heran lelaki bertubuh besar itu.
"Are? Sabro?"
Sabnock menoleh ke (Name). "Kau ... kawan sekelas." ucapnya sedikit bergetar karena tengah menahan stan. Dia tak ingat dengan nama gadis itu. Sad :(
"(Name) desu." koreksi (Name) sambil berjalan mendekat. "Sepertinya kau kesusahan, jangan ditahan terus dong, balikin seperti semula." ucapnya lalu mendorong stan milik Camu camu pelan, perlahan stannya kembali seperti semula.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Half || [Mairimashita! Iruma-kun x Reader]
Aléatoire"Masuk ke dalam sekolah iblis Babyls huh? Sepertinya menarik!" (Surname) (Name), seorang iblis setengah manusia yang saat ini hidup di dunia bawah. Gadis itu kini di sekolahkan di sekolah iblis Babyls oleh ayahnya dan bertemu dengan Iruma yang nota...
![A Half || [Mairimashita! Iruma-kun x Reader]](https://img.wattpad.com/cover/273320516-64-k344150.jpg)