Rosevelt Hotel

847 142 3
                                    

"Hei, mau ke kamar atas? Katanya kamar di atas itu mewah lo," ujar jazz di tengah-tengah acara berkeliling hotel bersama tim Kalego yang Kalegonya entah kemana.

Goemon mengangguk setuju. "Hum, aku juga dengar dari beberapa iblis lain katanya kamar atas itu lebih elegan-de gozaru."

"Ayo saja sih kalau aku," balas (Name) dengan kedua tangan yang diletakkan di belakang kepala juga poki yang berada di mulutnya, Lied dan Camui mengangguk, tanda ikut.

"Aku juga ayo saja," tambah Lied.

"Kalau (Name) ikut, aku juga akan ikut!" seru Camui semangat.

(Name) menggigit poki di mulutnya. "Kalau tak salah kamar Kalego-sensei itu di atas, 'kan?"

Jazz bersedekap dada sembari mengangguk. "Kalau begitu ayo kita kekamarnya."

"Gas."

Mereka berlima pun akhrinya pergi ke lantai atas, tempat di mana kamar Kalego berada, entah dari mana mereka tahu informasi kamar Kalego dan Balam, mereka bisa masuk ke kamar guru mereka itu dengan seenak jidat.

"Wow, kamar atas memang cukup berbeda ternyata," komentar (Name) ketika memasuki kamar gurunya itu sembari mengunyah sisa poki di mulutnya.

Jazz mengangguk setuju sembari memegang dagunya. "Memang benar, lebih mewah."

Dan tanpa pikir panjang (Name) langsung melompat ke atas tempat tidur sembari menyimpan cemilan yang dia bawa di kasur. "Widih kasurnya juga empuk banget."

"Wah iya." Lied malah ikut-ikutan naik ke kasur dan duduk di sana. Dan berakhir ketiga lelaki itu juga ikut naik ke atas kasur lalu berbincang kecil sampai pada akhirnya mereka malah mengghibah tentang gurunya.

Selang beberapa menit, Jazz, Goemon serta Camui kini menirukan Kalego. Camui mengangkat sayapnya lantas memasang muka serius lantas menirukan kata-kata Kalego.

"Aku masih belum bersenang-senang."

Lantas kini Goemon yang menirukan Kalego, dia berpose seperti sedang membaca buku.

"Bukankah itu tadi menyenangkan?"

Lalu Jazz bertekuk lutus dengan tangan kanannya yang memegang kepalanya dengan aura-aura gelap sembari menirukan kata-kata Kalego.

"Baiklah, untuk tanda kelulusan."

(Name) terkekeh melihat ketiganya yang menirukan Kalego. Lied kini tertawa lepas sembari memegangi perutnya, dan Camui yang juga tertawa sambil memukul-mukul kasur. "Itu sangat mirip!"

Dan tepat beberapa detik setelahnya, Kalego membuka pintu kamarnya, dia terdiam di depan pintu melihat kelakuan murid-muridnya itu. Lantas menggebrak pintu.

"Oi! Apa yang sedang kalian lakukan di sini!?"

Kelimanya tersentak, lantas buru-buru membereskan bungkus-bungkus camilan yang berada di kasur.

"Damn! Orangnya datang!" seru Lied rusuh.

"Cepat bersihkan!"

"Dia sudah kembali?!" Jazz menengok ke belakang sembari mengambil bungkus-bungkus camilan yang kosong.

Selesai menbereskan beberapa bungkus camilan yang kosong, Jazz dan Goemon turun dari kasur, sedangkan Lied, Camui dan (Name) masih di atas kasur sembari memakan sisa camilan yang ada.

"Kamar kalian ada di lantai bawah! Cepat kembali!" bentak Kalego kesal dengan murid-muridnya ini.

Jazz menghampiri salah satu meja yang berada di pinggir kasur. Goemon mengusap kepala belakangnya.

A Half || [Mairimashita! Iruma-kun x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang