Kini pertarungan diambil alih oleh Balam, Azz, Sabnock serta Iruma sekarang sudah pergi mengungsi bersama yang lainnya selepas perdebatan kecil antara Azz dan Iruma.
Balam melawan Naga tersebut dengan mensummon Naga kayu berwarna hijau. Dengan satu kali hantaman dan juga gigitan dari Naga kayu Balam, binatang sihir tersebut kini sudah wassalam.
Selepas menang,Balam dihampiri oleh para anak didiknya dan berbincang dengan mereka.
Tak lama, binatang sihir yang terkapar itu kini mengeluarkan cahaya dari tubuhnya. Begitu pula dengan kedua binatang sihir yang dikalahkan.
Oke, mari beralih ke tempat kalian sejenak karna dari chapter kemarin tidak muncul batang hidungnya sedikit pun, bahkan di sebut namanya pun tidak tersebut.
"Apa?!"
"Wow, dia menghilang," komentar (Name) dengan coklat yang berada di mulutnya ketika melihat binatang sihir yang baru saja menghilang tersebut. Ia kembali mengunyah coklat yang berada di mulutnya lantas menelannya.
"Ayo bilang pada Sensei " tukas Lied. (Name) hanya ngangguk-ngangguk saja sembari menggigit kembali coklat yang berada di tangannya. Mereka berlima pun menghampiri Kalego yang saat ini sedang membaca buku.
"Sensei, binatang sihirnya tiba-tiba bercahaya dan pergi entah ke mana, tuh," ucap Lied sembari menujuk tempat binatang iblis tadi.
"Apa tidak masalah?" tambah Jazz. (Name) mengangguk-ngangguk setuju sembari menghabiskan coklatnya.
"Hum."
Dengan cuek dan tidak peduli, Kalego malah berkata, "Hmph, aku sudah merasa senang, aku tidak peduli soal sisanya." ketusnya.
"Eh?"
"Tapi-"
Kalego menggebrak meja dengan minumannya. "Merepotkan! Intinya aku tidak mau pergi dari sini-!"
Tiba-tiba saja ada cahaya keluar dari tubuh Kalego, dan seketika dia menghilang dari sana, seperti binatang sihir yang baru saja menghilang tadi.
Kelima muridnya terdiam sejenak melihat Kalego, lantas saling bertatapan.
"Sepertinya dia pergi ke tempat Iruma berada," ucap (Name) selepas beberapa detik terdiam.
"Hum, kemungkinan besar iya." Lied mengangguk setuju.
"Hm, hm." Jazz, Goemon dan Camui juga mengangguk setuju.
(Name) menepukkan kedua tangannya, sebuah ide terbesit di otaknya. "Baiklah! Karena Kalego-sensei sudah tidak ada, mau main kartu ICH? Aku bawa." Ia menepukkan kantung yang menggantung di roknya.
"Kartu ICH?" beo Jazz. "Permainan kartu apa itu? Aku baru mendengarnya," tambah Lied bingung, (Name) selalu saja membicarakan tentang permainan yang tidak familiar ditelinganya, ia jadi penasaran, apakah (Name) yang membuatnya sendiri atau dia mendapatkan permainan tersebut dari orang lain?
Gadis itu mengeluarkan setumpuk kartu berwarna-warni di depan dengan tulisan ICH di belakang yang berada dalam wadah yang masih di segel.
Ia pun menjelaskan permainan kartu tersebut sembari mengeluarkan kartunya dari dalam wadah.
Di permainan ini kita hanya perlu mengeluarkan kartu dengan warna/angka/simbol yang sama dengan kartu yang sebelumnya di keluarkan sampai kartu habis dan kita akan menang, namun, saat kartu tersisa satu kita harus mengatakan kata 'ICHI', dan jika kartu habis kita harus mengatakan 'ICH-OVER'.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Half || [Mairimashita! Iruma-kun x Reader]
Random"Masuk ke dalam sekolah iblis Babyls huh? Sepertinya menarik!" (Surname) (Name), seorang iblis setengah manusia yang saat ini hidup di dunia bawah. Gadis itu kini di sekolahkan di sekolah iblis Babyls oleh ayahnya dan bertemu dengan Iruma yang nota...