part 20 : jaket

310 70 88
                                    

|part 20 : jaket|

"Kamu tahu kan, setelah kita pacaran, aku adalah pemeran utama dalam kisah "kita". Lalu kenapa pada akhirnya kamu membawa dia dan mengubah alur cerita?"

-Rafka Dirgantara-

_____

"LAFKA, UDAH SISSY BILANGIN PULANG AJA YA PULANG AJ—

"Belum pulang juga?"

Sissy melongo, menatap pemilik motor yang berdiri di hadapannya itu. Sissy terdiam beberapa detik, masih tidak menyangka kalau pemilik motor itu adalah Reihan.

Sissy ingin sekali berteriak senang saat ini dan bangkit berdiri lalu berhambur ke pelukan Reihan. Tapi tidak, Sissy malah memilih memonyongkan bibirnya semonyong-monyongnya. Dia masih kesal dengan Reihan.

"KENAPA LEIHAN TADI NINGGALIN SISSY?"

"PADAHAL KAN SISSY UDAH BILANG DULUAN KALAU PENGEN PULANG BALENG LEIHAN?"

"KENAPA TADI SISSY DITINGGAL? LEIHAN NGGAK TAHU APA, TADI SISSY JATUH TAHU. INI MASIH SAKIT LUTUT SISSY."

Reihan diam mendengar ocehan Sissy yang nyaringnya minta ampun itu. Mata Reihan tak berkedip menatap Sissy. Wajahnya masih sama, masih datar dan tetap tanpa ekspresi.

"LEIHAN KENAPA BALIK LAGI? UDAH SANA PULANG AJA! TADI SEENAKNYA AJA NINGGALIN SISSY. SISSY MASIH KESAL."

Sissy berpura-pura ngambek. Sebenarnya dalam hati, Sissy berharap Reihan akan membujuknya agar berhenti ngambek dan memaksa Sissy pulang bersamanya. Persis seperti yang Rafka lakukan tadi.

Reihan masih diam dan tak beranjak sama sekali. Sissy meneguk ludahnya, ini Reihan kenapa belum bujuk Sissy juga sih? Kok masih diam? Sissy coba sekali lagi aja ya?

"NGAPAIN MASIH DIAM DISITU! UDAH SANA PULANG. SISSY BILANG PULANG YA PULANG!"

Sissy berharap kali ini jurus ngambeknya akan berhasil, Reihan akan membujuk dirinya. Tapi ternyata....

Tanpa mengatakan sepatah katapun, Reihan langsung balik badan. Sissy yang melihat hal itu langsung panik, matanya terbelalak seketika. Sissy memegang kepalanya.

OH TIDAK!

Reihan sudah melangkah ke arah motornya. Sementara Sissy cuma bisa menyesali perbuatannya tadi sambil menepuk jidatnya pelan.

"Aduh Sissy, ini itu Leihan bukan Lafka yang akan bujuk kamu kalau kamu ngambek telus maksa kamu pulang kayak tadi. Ini itu Leihan, Sissy." Sissy mengomeli dirinya sendiri dalam hati.

Sissy menatap punggung Reihan dengan kekesalan di atas rata-rata. Baru saja Sissy ingin meneriaki nama Reihan tapi diurungkan karena tiba-tiba Reihan sudah menghentikan langkahnya dan berbalik badan. Reihan menatap Sissy dingin kemudian menghela nafas panjang.

"Apalagi? Katanya mau pulang bareng saya?"

Sissy tidak bisa menahan senyumnya untuk tidak terbit. Gadis itu buru-buru bangkit berdiri. Sissy menjulurkan tangannya ke belakang, membersihkan belakang roknya yang kotor akibat terlalu lama duduk bersimpuh di tanah depan gerbang.  Sissy tersenyum semakin merekah.

Dongeng Sebelum TidurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang