part 13 : ini tentang cinta

1.3K 140 93
                                    

|Part 13 : ini tentang cinta|

"Jangankan disuruh melupakan, disuruh percaya kalau Reihan udah nggak ada lagi disampingnya aja, Sissy nggak bisa."

-kata Nadya-

_____

Sissy suka Leihan, Sissy suka Leihan.

Sissy menelan ludahnya, memalingkan wajahnya ke arah lain. Tidak mau menatap Rafka yang kini sedang menatapnya dengan penuh tanda tanya.

"Si, itu nada dering ponsel kamu?" tanya Rafka.

Sissy mengangguk, sedikit canggung.

Rafka terdiam sejenak, tatapannya sendu. Rafka menghela nafas cukup panjang.

"Kenapa Lafka?"

Rafka menyembunyikan wajah sedihnya, berusaha tetap tersenyum semanis mungkin untuk gadis yang tadi sudah mau menerima Rafka menjadi pacarnya. Rafka menatap Sissy hangat.

"Pangerannya nggak apa-apa, tuan putri nggak usah khawatir. Angkat dulu telponnya ya. Siapa tahu itu penting."

"Oke Lafka." Jawab Sissy tidak peka.

Sissy mengeluarkan ponselnya dari dalam tas, ponsel itu sedari tadi terus berdering tidak berhenti-henti. Setelah mengeluarkan ponsel dari dalam tas, Sissy menekan tombol hijau yang ada di layar ponsel. Dan panggilan tersambung.

"Assalamu'alaikum Si."

"Waalaikumussalam Pelangi." jawab Sissy jutek sambil bangkit berdiri dari duduknya, berjalan melewati Rafka yang masih berjongkok di hadapan Sissy.

Sissy berjalan beberapa langkah, sedikit menjauh dari Rafka. Lalu menghentikan langkahnya di samping tembok teras, Sissy mendekatkan ponsel di telinganya kembali.

"Si, asal lo tahu ya. Tiba-tiba beberapa detik yang lalu, di rumah gue udah ada gledek, padahal nggak hujan. Sumpah aneh banget."

Sissy terkejut, baru tadi ia berdoa meminta dikirimkan gledek ke rumah Pelangi. Dan tak butuh waktu lama, gledek itu tiba di rumah Pelangi dengan sempurna.

Sissy tersenyum menang, ternyata doa orang terzolimi memang cepat dikabulkan Tuhan.

"Mampus! Itu kiliman Sissy. Tukang bohong sih. Mampus nggak tuh!"

"HAH! JAHAT BANGET LO DOA YANG NGGAK-NGGAK!"

"Lebih jahat mana sama olang yang udah bohongin Sissy, pakai bilang Lafka mau pindah ke singapula lagi. Pindah pala bapak kau menyeblang jalan." Sissy berkata dengan nada kesal, sedikit pelan. Takut Rafka mendengar ucapannya.

"Hehehe, maap ya Si. Gue bohong. Rafka nggak tahu apa-apa, jangan bilangin dia. Ini rencana gue doang. Demi kebaikan lo juga sih."

"Kebaikan apa? Kebaikan pala bapak kau menyeblang jalan."

"Sissy, lo harus dengerin gue---

Tut.... Tut....

Sambungan langsung dimatikan sepihak oleh Sissy. Sissy menatap ponselnya kesal. Hatinya dongkol setengah mati pada Pelangi. Awas aja nanti pas di sekolah ya Pelangi, awas aja! Kepala Pelangi harus menyebrang jalan!

Dongeng Sebelum TidurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang