|part 17 : Memulai hidup baru|
Tanpa Reihan.
______
Waktu terus berjalan. Bumi terus berputar. Tumbuhan terus tumbuh. Dan Sissy tetap hidup, tanpa Reihan, hingga....
Beberapa bulan kemudian....
Di telpon....
"Assalamualaikum pacar."
"Waalaikumussalam Lafka."
"Belum ngantuk, malam udah larut?"
"Belum, Sissy belum ngantuk."
"Masih rindu Reihan?"
"Kadang-kadang sih Lafka."
"Sekarang gimana? Lagi rindu dia nggak?"
"Iya lagi lindu dia."
"Ya udah, nanti malam aku tanya lagi ya."
Tut... Tuttt....
Tentang Sissy. Semenjak Reihan pergi, semenjak hari itu, Sissy masih tetap pacar Rafka sampai hari ini. Dia masih tetap pacar Rafka. Berkali-kali Sissy meminta laki-laki itu pergi, dan berkali-kali pula laki-laki itu bilang tidak mau. Jika ditanya, Sissy cinta tidak sama Rafka?
Ya, paling Sissy akan jawab, jalani aja dulu. Kalaupun Sissy jawab tidak, percuma. Jawaban itu terlalu sering dilontarkan untuk Rafka. Lagian kita punya Tuhan yang maha membolak-balik hati hamba-nya, jika hari ini belum, bisa jadi esok hari, kemungkinannya iya kan?
Semua tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi dua detik dalam hidup mereka setelah ini, setelah kalimat ini ditulis. Begitu juga dengan Sissy. Yang jelas untuk sekarang, perasaan Sissy belum pulang pada tempatnya, perasaan Sissy masih pada pria itu. Pria yang hilang di lautan lepas akibat kecelakaan pesawat. Pria yang dulunya jarang senyum, tapi sekalinya senyum bisa bikin pabrik gula tutup. Dan Pria yang dulu pernah dikira teman-temannya melakukan oplas karena terlalu tampan. Ya, kesimpulannya, percuma tampan kalau pada akhirnya tidak bisa dimiliki.
Tentang Rafka. Perasaannya masih pada Sissy. Terserah Sissy mau membalasnya atau tidak, sebab seseorang tidak pernah bisa memaksakan perasaan orang lain. Yang jelas sekarang, Sissy miliknya, pacarnya, wanita yang harus ia jaga setelah ibunya. Soal cinta, ya urusan belakangan. Rafka percaya, cinta bisa datang karena terbiasa. Ini hanya masalah waktu.
Dan untuk Reihan, tidak masalah bagi Rafka kalau Sissy terus-terusan menceritakan tentang Reihan di hadapannya. Mengatakan secara terang-terangan kalau dia masih mencintai laki-laki itu. Menjelaskan secara gamblang kalau dia masih sangat merindukan laki-laki itu. Sissy pernah bercita-cita, dan cita-cita itu ia ceritakan pada Rafka, bahwa dirinya ingin sekali memperlihatkan kepada seluruh dunia bahwa ia sangat mencintai Reihan. Sissy juga bilang, ia ingin dunia tahu, laki-laki setampan Reihan cuma Sissy yang punya.
Soal tanggapan Rafka?
Ya nggak papa. Toh, Reihan juga sudah hilang dari bumi. Dia sudah pergi. Ya tidak masalah juga kalau Sissy masih terus mengenang Reihan. Tidak masalah, Rafka tetap mencintai Sissy. Sebab Rafka tahu, mencintai tak perlu meminta Sissy melupakan Reihan kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Dongeng Sebelum Tidur
Novela JuvenilMalaikat Jibril pernah berpesan "cintailah siapa yang kamu suka. Tapi ingat, sesungguhnya kamu akan berpisah dengannya." Cerita ini nggak keren, dan dijamin nggak akan bikin kamu bahagia. Ini cuma cerita yang akan membuat perasaanmu kacau. Cuma ceri...