Dongeng Sebelum Tidur

part 22 : aku mencintaimu

|part 22 : aku mencintaimu|

"I love her, but... she love another man."
-Rafka Dirgantara-

"I love him, but... he not love me."
-Sesilia Adisti-

"I love my self."
-Reihan Raganata-

_____

"Hmm, Leihan wangi banget. Sissy boleh cium Leihan nggak?"

Mata Reihan tak berkedip selama beberapa detik. Wajahnya terdiam, cowok itu sama sekali tidak menduga Sissy akan mengatakan itu padanya. Reihan cepat-cepat mendorong wajah Sissy dengan pelan, mendorong wajah itu agar menjauh dari dadanya.

Mata Sissy mengerjap, perlahan terbuka. Sissy mendongak, menatap Reihan dengan kening berkerut. Cukup terkejut melihat Reihan yang tiba-tiba menyingkirkan tangan Sissy yang memeluknya.

"Kenapa Leihan?" Sissy merengek dengan nyawa yang masih belum lengkap.

"Jangan aneh-aneh! Masuk kelas!" tajam Reihan.

Setelah mengatakan kalimat itu, Reihan bangkit berdiri, berjalan ke arah pintu keluar. Reihan menarik handle pintu.

Ceklek!

Pintu terbuka dan Reihan segera berjalan keluar.

Blam!

Reihan menutup kembali pintunya.

Sissy menguap, ia sangat mengantuk. Kesadarannya belum sepenuhnya kembali. Bahkan Sissy tidak sadar kalau Reihan sudah hilang dari pandangannya.

Apa tadi kata Reihan?

Jangan aneh-aneh!

Dengan nyawa yang masih belum on the way sepenuhnya, Sissy menggaruk belakang kepalanya. Dia kebingungan.

Memang hal aneh apa yang dilakukan Sissy barusan?

Menculik sempak Fir'aun?

Mengecat rambut Ipin?

Atau membeli tanah dibikini bottom?

Ah sudahlah. Lagian tugas Sissy kan bukan mikirin kalimat Reihan tadi. Tugas Sissy cuma mikirin Reihan doang. Udah itu aja! Nggak usah capek-capek, suka sama Reihan aja udah bikin capek!

"Huam." Sissy kembali menguap.

Mata Sissy semakin memberat, Sissy sampai menguap berkali-kali. Mata Sissy terpejam kembali, kepalanya yang tadi tegak sampai merunduk ke bawah saking ngantuknya gadis itu.

Tiba-tiba....

Ceklek!

Pintu gudang kembali terbuka. Kepala Reihan menyembul dari balik pintu.

"SESILIA ADISTI!"

HAH?

Sissy terkejut bukan main. Spontan, kepalanya langsung tegak seketika. Mata Sissy membelalakkan kaget menatap Reihan di ambang pintu.