|part 19 : Welcome back love|
"Jika sesuatu ditakdirkan untuk menjauh darimu. Maka ia tidak akan pernah mendatangimu. Namun jika ia ditakdirkan bersamamu, maka kamu tidak akan bisa lari darinya."
-Umar bin Khattab-
_____
Rafka berjalan mondar-mandir di depan kelas Sissy sambil menggenggam erat tas sekolah gadis itu. Suasana sekolah sudah kosong. Semua siswa sudah pada pulang, tapi Sissy juga belum kembali dari toilet.
"Kemana Sissy? Kenapa lama banget?"
"Gue susulin aja kali ya, siapa tahu terjadi sesuatu sama dia."
Rafka segera berlari ke toilet cewek. Berlari secepat mungkin, untuk memastikan bahwa gadisnya di dalam sana baik-baik saja dan bahwa sesungguhnya tidak ada yang perlu ditakutkan.
Rafka menghentikan larinya ketika sudah sampai di depan toilet cewek.
Dengan keberanian di atas rata-rata karena terlanjur panik, Rafka langsung menarik handle, membuka pintu. Rafka berdiri di ambang pintu sambil memperhatikan ketujuh bilik WC dengan tatapan tak tenang.
"PACAR, KAMU MASIH DI DALAM?"
Lalu, terdengar jeritan.
"LAFKA! SISSY DI SINI! PINTUNYA NGGAK BISA KEBUKA! TOLONGIN SISSY!"
"Suara Sissy. Dari bilik nomor dua sebelah kiri." gumam Rafka nyaris tidak terdengar.
Kemudian disusul suara pintu yang digedor-gedor dari dalam. Suara itu juga berasal dari bilik nomor urut dua sebelah kiri. Rafka semakin yakin Sissy berada di dalam sana. Rafka berjalan mendekat, berdiri di depan pintu bilik nomor urut dua sebelah kiri itu.
"KAMU DI DALAM PACAR?"
"IYA, TOLONGIN SISSY!"
Rafka menarik handle pintu bilik WC, tapi handlenya terkunci. Tidak bisa dibuka. Kening Rafka berkerut.
"PINTUNYA KAMU KUNCI DARI DALAM YA?"
"IYA DIKUNCI DALI DALAM LAFKA, DAN TELNYATA HANDLE NYA LUSAK. TOLONGIN SISSY, SISSY TAKUT."
Suara Sissy terdengar serak dan panik. Rafka tahu, pasti gadis itu sangat ketakutan di dalam. Rafka berusaha menenangkannya.
"KAMU TENANG YA. AKU BAKALAN NOLONGIN KAMU."
_____
Bel pulang di Alexandria high school baru saja berbunyi. Guru kelas 2 IPA 1 sudah keluar dari kelas, anak cowok juga sudah ngekor keluar kelas, sementara anak cewek berjalan ke meja Reihan Raganata, murid baru itu.
Sebelum mereka tiba di depan bangku Reihan, Reihan langsung bangkit berdiri, membuka tasnya, mengeluarkan earphone berwarna putih dari dalam tasnya, juga masker hitam dan topi hitam. Reihan segera memakai maskernya, kemudian memakai topinya juga.
"Hai, Reihan." sapa beberapa siswi secara bersamaan sambil tersenyum manis.
"Hai Reihan." Yang lainnya juga ikut-ikutan.
Reihan tak menanggapi, cowok itu malah memasukkan earphone ke dalam telinganya, memutar musik dengan volume paling keras. Reihan memakai jaket berwarna hitam miliknya, kemudian tas. Sedetik kemudian Reihan segera berlalu dari sana tanpa berbicara sepatah katapun.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dongeng Sebelum Tidur
Novela JuvenilMalaikat Jibril pernah berpesan "cintailah siapa yang kamu suka. Tapi ingat, sesungguhnya kamu akan berpisah dengannya." Cerita ini nggak keren, dan dijamin nggak akan bikin kamu bahagia. Ini cuma cerita yang akan membuat perasaanmu kacau. Cuma ceri...