part 31 : Reihan is mine

230 35 100
                                    

DONGENG SEBELUM TIDUR

"Tidak harus denganku." -Reihan-

"Tidak, harus denganmu!" -Sissy-

______

Selamat membaca....

|part 31 : Reihan is mine|

Memiliki Reihan seperti rukun Islam ke-lima, "hanya bagi orang-orang yang mampu".

_____

"AYO APA?" balas Sissy tajam.

"Ayo kita pacaran."

Deg!

Sissy diam, dunia diam, bahkan cicak di dinding yang lagi merayap pun ikutan diam.

Sissy meneguk ludahnya, memastikan pendengarannya tadi tidak salah kan? Jangan-jangan, setelah Sissy bilang "ayo, Sissy mau jadi pacal Leihan."

Terus tiba-tiba Reihan nyahut dengan kalimat laknatnya "Apa? Siapa yang ngajakin kamu pacaran? Nggak usah geer!"

Yang mampus siapa? Sissy lah! Masa planet bumi dan seluruh isinya!

Reihan berdecak melihat Sissy yang tiba-tiba bengong di hadapannya. Gadis ini sangat aneh, bukankah kalimatnya barusan adalah kalimat yang paling Sissy tunggu? Sekarang kenapa jadi diam begini? Apa jangan-jangan Sissy kerasukan cicak di dinding yang sekarang lagi diam juga?

Reihan menurunkan masker berwarna hitam di wajahnya. Kemudian menghela napas berat. Menghadapi makhluk sejenis Sissy memang butuh tenaga ekstra.

Reihan menatap Sissy lekat-lekat.

"Udah diajakin tadi. Kenapa diam? Nggak mau lagi sama saya, hmm?"

Seketika Sissy langsung histeris. Wajah bengongnya tadi langsung ia ubah menjadi senyum Pepsodent.

"AAAAAAAAA, JADI BENAL LEIHAN NGAJAKIN SISSY PACALAN?" tanya Sissy, masih tidak menyangka keajaiban ini akan terjadi padanya.

"Apakah itu terdengar seperti mimpi?"

Sissy menggeleng.

"Awalnya iya, tapi nggak lagi setelah Leihan ngomong gitu."

Sissy tersenyum makin merekah. Wajahnya berseri-seri.

"AAAAAAAA!"

Sissy berteriak histeris mengungkap kebahagiaannya.

Reihan hanya diam dan memandang Sissy saja.

Setelah berteriak histeris, Sissy tiba-tiba berjingkat, kedua tangannya diletakkan di bahu Reihan. Itu terjadi begitu cepat. Sissy dengan susah payah mensejajarkan wajahnya dengan wajah Reihan karena memang tinggi mereka tidak sama.

"Apa? Mau apa?" tanya Reihan saat melihat Sissy memajukan bibirnya.

Sissy nyengir kuda.

"Nggak usah nakal!" Reihan dengan cepat mendorong kening Sissy.

Wajah Sissy pun menjauh dari wajah Reihan. Hal itu membuat kedua tangan Sissy turun dari bahu Reihan dan ia tidak berjingkat lagi.

Dongeng Sebelum TidurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang