part 26 : Menjauh, itu kan mau kamu?

219 37 15
                                    

|part 26 : Menjauh, itu kan mau kamu? Oke!|

Niatnya hilang biar dicariin. Eh nggak tahunya setelah hilang, reaksi dia cuma "ya udah biarin. Malah bagus."

______

Keesokan harinya lagi....

Hari ini Senin, tentu saja. Karena kemaren kan Minggu!

Pagi Senin yang cerah, keadaan sekolah masih sepi, hanya satu dua murid yang baru tiba. Koridor kelas pun terlihat lengang.

Reihan berjalan dengan tenang di koridor kelas sebelas. Reihan memakai seragam sekolahnya lengkap dengan dibaluti jaket warna hitam pemberian Sissy waktu itu. Jaket yang Sissy suruh beli sama Rafka, eh pada akhirnya dikasih ke Reihan. Lihat, cinta bertepuk sebelah tangan itu memang ada, sebenarnya kamu udah sadar, tapi masih aja berharap.

Reihan juga memakai masker berwarna hitam, earphone berwarna putih juga terpasang di telinganya. Tangan Reihan dimasukkan ke dalam kedua saku celana. Musik sengaja dimatikan, agar ia dapat mendengar suara teriakan Sissy dari belakang. Bukannya gadis itu setiap pagi, di koridor ini, pasti akan berteriak di belakang Reihan. Teriakannya selalu sama, ya paling gini :

"LEIHAN! TUNGGUIN SISSY! NGGAK TUNGGUIN SISSY, KITA PACALAN! SISSY BILANG BEGITU YA BEGITU!"

Namun, sudah jauh Reihan melangkah, kelasnya pun hampir dekat, dan suara teriakan Sissy belum kunjung terdengar.

Kening Reihan berkerut? Apa Sissy hari ini tidak sekolah? Atau mungkin Sissy sekolah tapi belum datang? Dia telat bangun mungkin? Atau kenapa? Sissy dimana? Kenapa dia tidak berteriak mengatakan hal yang sama pagi ini? Kemana dia? Ah, gadis nakal itu benar-benar meresahkan.

Reihan menghentikan langkahnya. Cowok itu berbalik badan.

Dan ternyata....

Reihan menemukan Sissy berjalan di belakangnya.

Deg!

Sissy tertegun melihat Reihan berbalik badan dan menatapnya. Sissy sampai memelankan langkahnya sendiri.

Sissy pikir, Reihan pasti akan balik badan dan kembali berjalan. Nyatanya tidak, Reihan masih berdiri di sana! Dan masih liatin Sissy.

Sissy meneguk ludahnya sendiri. Sissy harus bisa bersikap biasa aja. Harus! Reihan kan maunya dijauhin Sissy? Gitu kan katanya kemaren? Oke, Sissy menarik nafas dalam-dalam. Bismillahirrahmanirrahim, atas izin Allah dan restu mama papa, Sissy bisa!


Reihan terus menatap Sissy lekat-lekat.

Dag Dig Dug!

Jantung Sissy berdetak dengan kencang, ditatap seperti ini sama Reihan benar-benar membuat Sissy salah tingkah. Tapi.... Tenang, tenang Sissy, tenang. Tahan sebentar ya. Tahan.... Ingat! Kamu marah sama Reihan! Semangat marahnya! Semangat!

Sissy berusaha membuang pandangannya ke arah lain dan terus berjalan.

Dalam hati Sissy, ini Reihan masih liatin Sissy nggak sih? Coba, Sissy liatin balik.

Dongeng Sebelum TidurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang