part 14 : berpetualang ke rumah Reihan 2

1.6K 163 90
                                    

|Part 14 : berpetualang ke rumah Reihan 2|

"Mauku cuma kamu, dan akan selalu begitu. Meski orang-orang bilang kamunya nggak mau, aku pura-pura nggak percaya aja, tapi aku tahu. "

-Rafka Dirgantara-

______

Seminggu kemudian....

Sudah seminggu Rafka dan Sissy berpacaran. Dan hubungan Sissy bersama Pelangi juga sudah membaik. Pelangi sudah minta maaf, dan Sissy juga sudah memaafkannya. Sissy mencoba melupakan kesalahan Pelangi yang berujung menjadikannya pacar Rafka, Sissy benar-benar mencoba melupakannya. Tidak afdhol rasanya ketika memaafkan seseorang tapi tidak melupakan kesalahannya.

Dan satu lagi, bagaimana mungkin Sissy tidak memaafkan Pelangi. Mejikuhibininiu itu terus saja merengek-rengek pada Sissy, bahkan dia rela dicakar Kubet seratus kali demi mendapatkan permohonan maaf Sissy. Katanya sih seperti itu. Tapi sayangnya, Kubet yang nggak mau cakar Pelangi seratus kali. Kubet masih sayang kukunya. Bayangkan, disuruh cakar seratus kali? Serusak apa kuku kubet nanti. Apalagi Sissy pelit banget mau bawa kubet ke salon. Kayaknya jangankan ke salon, kubet minta lima bungkus royal canin aja, Sissy harus ngomel-ngomel lima jam dulu, baru deh kubet dikasih royal canin, itupun cuma satu bungkus, mana pakai uang papsi lagi. Rasanya kubet ingin mengeluh saja punya babu sebiadab itu.

Hari ini, Nadya dan Pelangi tidak hadir ke sekolah. Dua-duanya beralasan sedang sakit. Bagus sekali. Sepertinya hari ini akan menjadi hari kesepian sedunia bagi Sissy. Sebab, sebiadab atau semenjengkelkan apapun mereka dengan tingkah konyolnya, mereka berdua tetap sahabat-sahabat Sissy. Dua orang yang selalu ada di saat ribuan orang tiada.

Saat ini sedang jam istirahat.

Kantin Alexandria high school tetaplah kantin pada umumnya. Suasananya riuh, berisik sekali. Memesan makanan saja, sudah seperti melakukan aksi demo di gedung DPR. Tak tanggung-tanggung, suaranya nyaris mengalahkan tiupan sangkakala.

"Buk mie ayam punya saya mana?"

"Buk, mie ayam punya saya tambahin kulit ayamnya yang banyak ya buk. Sebanyak dosa-dosa teman sekelas saya."

"Buk saya duluan buk. Ladies first."

"Saya aja duluan buk, saya antrian yang pertama lho buk."

"Saya udah antri sejak ayam berkokok buk."

"Buk cepatan. Saya udah antri sejak ibuk belum lahir."

"Hai, apa kabar sama saya yang udah antri sejak zaman penjualan Belanda?"

"Sejak kapan Belanda di jual Hyung?"

"Sejak monopoli lahir Hyungers."

Rafka keluar dari kerumunan orang-orang yang sedang memesan itu. Di tangannya sudah ada sebuah baki, berisi dua mangkok mie ayam dan dua gelas es teh manis. Rafka berjalan ke sebuah meja. Dimana sejak tadi, Sissy sudah menunggunya di sana.

"Lafka, kok pesannya lama banget sih?" gerutu Sissy, ketika Rafka sudah duduk di hadapannya.

Rafka tersenyum, ia meletakkan mie ayam dan es teh manis punya Sissy di hadapan Sissy langsung.

Dongeng Sebelum TidurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang