part 30 : terverifikasi mencintaimu

436 49 58
                                    

Part ini menurut saya part yang sangat spesial. Karena di part ini kalian bisa merasakan jadi mata Reihan, lalu memahami dan mengerti, apa yang Reihan rasakan saat menatap Sissy.

Selamat membaca. Saya pikir cuma Reihan yang manis, ternyata part ini juga.

______

|Part 30 : terverifikasi mencintaimu|

"Jutaan orang tidak menyadari, kalau sebenarnya saya suka kamu."
-Reihan Raganata-

______

"Dia sudah pulang, hmm."

Reihan kembali menutup gorden kamarnya, berjalan ke arah kasur lagi. Sissy sudah pulang, sama Rafka, dan Reihan liat kok rangkulan Rafka ke Sissy tadi. Reihan liat! Sekali lagi, Reihan liat, dan seperti biasa, reaksi Reihan sama aja!

Reihan kini berbaring di atas kasur, menatap langit-langit kamarnya. Kali ini Reihan tidak memakai masker oksigennya, napasnya sudah agak stabil tidak seperti kemaren-kemaren.

Ceklek!

Pintu kamarnya terbuka. Rinda masuk ke dalam kamar Reihan. Dan berdiri di dekat kasur Reihan.

"Ada Sissy tuh di luar. Nyariin lo, Rei."

Reihan diam, pandangannya masih menatap langit-langit kamar.

Rinda berkacak pinggang, merasa diabaikan.

"Reihan! Kakak lo ini lagi ngomong sama lo. Liat ke sini kek!"

Reihan akhirnya memutar kepalanya sembilan puluh derajat, melihat ke arah Rinda.

"Hmm."

"Apa hmm hmm?" Sentak Rinda tajam.

"Apa ikutan hmm hmm?" Balas Reihan lebih tajam.

"Ck," Rinda berdecak kesal. "Lo suka nggak sih sama Sissy, Reihan Raganata?"

Reihan diam.

"Lo kalau suka ngomong dong. Jangan diam aja, emang ini sinetron. Ngomong dalam hati semua orang bisa dengar!"

Reihan masih diam.

"Maaf Non Rinda, pas saya buka pintu Non Sissy udah keluar dari gerbang sama seorang pria pakai payung." Bik imah muncul dari balik pintu.

Rinda dan Reihan menoleh ke ambang pintu, tepat dimana saat ini Bik Imah berdiri.

"Yah, telat berarti saya suruh bukain pintunya ya bik? Udah keburu pulang Sissy-nya." Rinda frustasi lalu berbalik badan dan keluar dari kamar Reihan.

Kemudian diikuti Bik Imah yang berbalik badan, wanita itu juga keluar dari kamar Reihan.

Blam!

Pintu kamar Reihan ditutup oleh Bik Imah.

Reihan terdiam sebentar. Tiba-tiba, ia jadi teringat perkataan bundanya.

Semakin kamu berusaha menjauhi orang yang kamu suka, semakin jatuh cinta kamu sama dia.

Lalu, entah datang mukjizat dari langit atau apa. Reihan tiba-tiba merubah posisi berbaringnya menjadi duduk, kemudian mengambil ponselnya di atas nakas. Ia membuka aplikasi WhatsApp dengan cepat.

Dongeng Sebelum TidurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang