🔙🔙🔙
"Mencoba kabur?"
Yuri menengok kebelakang saat dia hampir saja melompat ke jendela apartemen lantai 19, untuk melepaskan diri dari Sooyoung yang sudah mengikat dan mengurung nya sejak semalam.
Banyak luka di tubuh Yuri karena terus mencoba melepaskan diri berjam-jam Yuri berusaha dan dia bisa melepaskan ikatan ditubuhnya dan dia sudah hampir kabur melompat namun Sooyoung datang.
Sooyoung berjalan kearah Yuri dan dengan kasar menarik baju Yuri dan mendorong nya pada kursi dan mengikat nya. Yuri meringis saat tangannya terasa perih karena Sooyoung lebih erat mengikat nya.
Sooyoung bertumpu dengan satu lututnya tangan kanan nya berjalan merapihkan rambut Yuri dan mengusap pipi nya.
Plak
Yuri memejamkan matanya sejenak lalu meludah kesamping untuk membuang darah dari sudut bibir nya yang masuk ke dalam mulut.
"Masih bermain-main dengan saya?"
"......" Yuri hanya diam dan menunduk, tenaga nya sudah habis terkuras hanya untuk melepaskan diri sejak semalam namun gagal juga.
Tangan Sooyoung memegang rahang Yuri memaksa agar Yuri menatap nya,"Saya tidak akan berhenti jika kamu masih berhubungan dengan Heejin, sekalipun itu lewat pesan!"
"......."
"Pergi jauh tanpa bawa sedikitpun tentang Heejin atau saya akan bunuh kamu!"
"Gak-----" leher Yuri tercekat saat Sooyoung mencekiknya
"Ucapkan selamat tinggal, saya akan mengirim kamu bersama kedua orangtua gak guna kamu!!!"
"Gak guna!!!" mata Yuri menjadi tajam dia tidak suka jika ada yang membawa orangtuanya apalagi menyalahkan kedua orangtua nya.
Tangan Yuri mengeras dan dengan kuat mencoba melepaskan ikatan itu bahkan darah yang keluar ditangannya tidak berasa.
"Akan saya kasih tau Heejin jika kamu------" Tubuh Sooyoung terdorong dengan cepat saat tangan Yuri tiba-tiba dilehernya
Yuri mendorong tubuh Sooyoung sampai jendela tadi dan terus menekan leher Sooyoung, tubuh Sooyoung setengah keluar dari jendela.
Yuri tersenyum devil,"Katakan semua yang anda mau tentang saya pada Heejin bahkan semua orang, tapi saya tidak akan menjamin jika Heejin, Hyunjin dan Jimin akan baik-baik saja."
"Sudah saya duga kamu bahaya buat keluarga saya, tidak sama sekali saya menyesal buat kamu terluka namun saya berpikir kenapa tidak dari dulu saya bunuh kamu."
"Oh seperti itu? Bagaimana jika dibalik saya yang akan bunuh anda dan akan saya bongkar semua jika anda-----"
"Wow kamu mengancam saya? Saya tidak takut karena tuduhan kamu nanti tidak akan dipercaya karena tidak ada bukti yang kuat."
Yuri mendorong tubuh Sooyoung sampai tubuh Sooyoung keluar dari jendela.
Tangan Yuri masih dikerah Sooyoung, hanya dengan satu tangan Yuri dapat menahan tubuh Sooyoung agar tidak jatuh.
"Why? Takut?" Sooyoung tersenyum
Yuri memejamkan matanya saat ada yang mendorong pikiran nya untuk melepaskan Sooyoung namun wajah Heejin terlintas.