#11

50.8K 5.8K 7
                                    


"Berhenti atau silahkan angkat kaki kalian dari sini"

Ujar nenek dengan wajah marah membuat keduanya membawa pergi Cecil dengan wajah memerah padam.

Semua masih diam.

Ana menangis ralat lebih tepatnya pura pura menangis nenek segera mengusap air mata Ana.

"Ana sayang jangan menangis ya hmm? nenek punya permen Ana mau?"

Tanya nenek lembut itulah kenapa Ana senang di tempat yang sekarang meski Ana di mendapat kasih sayang dari nenek meski sangat jarang, karena pertemuan jarang di lakukan dan rumah nenek sangat jauh.

Ana mengangguk lucu,wajah ana memerah dengan pipi yang chubby kulit yang putih membuat air mata terlihat.

Sangat lucu.

Dengan gemas nenek menciumi Ana.

Mengabaikan yang lain.

"Aww cucuku mari kita ambil permen dikamar nenek ya"

Ujar nenek lembut Ia membawa Ana menuju kamarnya .

Tiba tiba.

"Nek?"

Membuat nenek membalik badan dan menatap kaget.

Astaga ia lupa masih ada yang lain,segera nenek berdehem tegas.

"Hmm silahkan kalian bubar saya lelah ingin beristirahat,dan kamu Sela"

Membuat ibu adopsi dari Ana menatap nenek lembut.

Yah image palsu belum ter bongkar.

"Ya nek?~"

"Kamu bisa berisitirahat sebentar ---"

"pelayan"

Teriakan nenek membuat seorang pelayan datang.

"Antarkan cucuku menuju kamarnya"

"Baik nyonya"

Ujar pelayan kemudian membawa sela menjauh menuju ntah kamar yang mana.

Ana dibawa menuju kamar nenek.

Sesampainya di sana nenek merebahkan Ana di kasur dan nenek duduk disamping Ana.

Kemudian berbicara.

"Ana senang bersama mama?"

Tanya nenek mama yg dimaksud adalah 'Sela'.

Ana menatap bahagia kemudian berbicara.

"Heem ana cenang nek"

Cadel Ana dengan bahagia membuat nenek percaya.

"Ana nenek sudah tua kalau nenek pergi ana baik baik sama mama Sela yah?"

Ujar nenek sembari menutup matanya memeluk ana.

Ana tertegun ia baru kali ini merasakan dipeluk bahkan tidur bersama.

Ana mengangguk.

"C-capi nenek mau pelgi temana?"

Nenek diam menengok ke Ana.

"Rahasia"

"Ishh"

Ujar Ana ngambek membelakangi nenek.

Nenek berdiri mengambil sebuah barang dibalik meja kemudian memasang ke kepala ana membuat Ana duduk dan menoleh sembari menyentuh kepalanya.

Cling cling

Dua bell kecil lucu dikepala ana seperti jepitan hanya saja di ikat dengan pita berwarna biru yg lucu.

"Ana ngambek ya sama nenek?hayo nenek kasih hadiah"

"Aaa ucu Ana cuka maacih nenek Ana endak nyambek kok"

Ujar Ana berbinar memegangi hiasan di kepalanya,nenek terkekeh.

"Oh suka?kalau suka harus cium pipi nenek"

Ujar nenek membuat Ana diam menatap polos,ia baru tau kalau suka harus cium.

Tanpa basa basi Ana menuruti keinginan nenek.

Cup

"Cucu nenek lucunya"

ujar nenek sembari menggendong tubuh mungil Ana ke kasur.

Ia merebahkan Ana bersama dirinya mengelus dan menarik selimut sampai perut kemudian berkata.

"Jadilah anak baik sayang"

Itu kata kata yg paling lembut Ana dengar sebelum tidur .

Ana tertidur,nenek mengelus kepala ana.

"Huft nenek sudah tua sayang,nenek harap kamu hidup bahagia bersama mama mu"

Ujar nenek benar saja nenek sudah tua bahkan sering kali sakit jantungnya kumat,nenek juga baru beberapakali bertemu Ana sekitar 3/4x aih lupa, itupun susah sekali.

"Tencuu Ana anak baikk nekk"

Ujar Ana kemudian tidur bersama sang nenek.

•••

Revisi 26 Feb 2022

Je papa is erg onbeleefd!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang