Je papa is erg onbeleefd!! [END]

#34

Sedangkan nasib Davian? setelah basah ia ditinggal begitu saja.

Melihat Willem terus terusan tersenyum membuat Davian bergidik dan ingin pergi.

Davian menjauh dengan cepat.

"Mengapa semua saudara ku aneh?"

Hina Davian,padahal ia juga sama.

•••

Malam berganti pagi.

Eri yang awalnya tertidur merasa tidak nyaman dan akhirnya terbangun.

Ia melihat Lucas sudah tidak ada.

"Pasti bekelja"

Eri tidak suka dibantu pelayan, kecuali ada papa nya.

Eri berdiri dan mandi sendiri.

Selesai itu ia memilih baju yang cocok dengan wajah imutnya.

Baju putih diatas lutut dengan lengan pendek berpita merah.

Selesai Itu Eri berkaca dan merapikan rambutnya juga memasang pita biru kesayangannya di poni nya.

Eri tidak terlalu suka mengikat rambut ia lebih suka digerai.

Eri kembali ke kasur hendak mengambil boneka nya.

Tapi tiba tiba tubuhnya melayang, Eri berbalik dan terkejut melihat Lucas.

Ia bahkan tidak merasakan ada nya suara pergerakan.

Lucas meletakkan Eri dikasur dan memberinya boneka yang tadinya hendak Eri ambil.

"Kenapa pelayan tidak memberimu hiasan yang lebih bagus?"

Ucapan Lucas dibalas tatapan polos Eri.

"Eli pilih tendili"

Mendengar ucapan Eri , Lucas terdiam.

"Maksud mu,kamu pilih sendiri?dan juga menyediakan semuanya sendiri?"

Tanya Lucas.

Dibalas anggukan Eri yang berhasil membuat Lucas mendesis.

"Oh sepertinya pelayan itu bosan bekerja,sebaiknya dihukum saja atau ku hancurkan?"

Eri gelagapan,oh ayolah ini murni kemauannya ia yang memaksa pelayan itu keluar.

"Papa Eli tendili yang mau papa tidak bica teenaknya"

Tegas Eri seolah dia orang dewasa, Lucas juga kadang heran.

"Hmm untuk kali ini."

Lucas mengangkat tubuh Eri untuk digendong.

Dan membawanya keluar kamar.

"Ulang tahun mu tinggal beberapa bulan dan aku sudah mempersiapkan nya."

Eri membelalakkan matanya,cepat sekali persiapannya padahal masih lama sedangkan dulu saja ia tidak dirayakan.

"Cidak pellu,lepot papa"

" Apa perlu di publikasikan?"

Ucap Lucas semakin membuat Eri bingung.

"Tapi tan atu dali telualga Loizey."

Ucapan Eri membuat Lucas menyentil dahi Eri dengan keras.

"Jika kau lupa nama mu sudah tidak ada unsur Loizey,dan kau hanya anak angkat nya. "

" Telselah "

Kata penutup Eri membuat Lucas tersenyum puas dan segera melangkah menuju meja makan.