#23

46.2K 6K 51
                                    

Lucas sudah selesai bersiap ia tiba tiba membatalkan untuk mengantar ana kembali ke Panti dan malah menjadikan Ana anaknya.

Membuat satu rumah gempar.

Lucas duduk dimeja makan yang besar bersama kedua putra kembarnya.

Antenio El Nio Devian putra kedua dan

Antenio El Nio Davian putra ke tiga berbeda 6 menit dari devian.

Duduk dengan tenang tiba tiba davian dengan heboh berseru.

"Ayah kapan kita akan memulainya?kenapa lama sekali huh" keluh davian.

Davian memang memiliki kepribadian yang heboh dan jahil.

Berbalik dengan kembarannya devian yang pendiam dan tegas.

"Diam,kita menunggu Anak itu."

Ujar lucas baru kali ini Lucas berbicara agak panjang.

"Siapa siapa anak siapa?"heboh davian membuat devian berdecak.

"Ck,berisik davian."

Ujar devian membuat davian menatap sinis kakak kembarannya itu.

Tiba tiba muncul louise dengan benda eh anak kecil dibelakangnya?.

Davian memiringkan badannya.

"Heyy siapa bocah itu."

Ujar davian heboh.

"Davian,diam."

Dingin lucas membuat davian duduk tenang dengan cemberut.

Louise mencoba mengantar nona nya kemudian undur diri.

Ana berdiri kaku.

"Duduklah."

Ucapan lucas dibalas dengan ana yang langsung berjalan menuju kursi.

Ana naik dengan memanjat karena sulit membuat davian menahan tawa.

"Pftt--"

Namun tidak jadi tertawa melihat tatapan tajam ayah nya.

Ana duduk dengan kepala yang muncul sedikit membuat davian tertawa terbahak bahak dengan tidak elit .

"PFTT HAHAHAHHAHA WAJAHNYA BODOH SEKALI"

Tawa davian sembari memukul devian membuat devian memukul adiknya kesal.

"Diam sialan"

Ujar devian.

"Kalian diamlah"

Sinis Lucas,dua putranya ini aduh..

Semua diam memulai makan namun devian hanya mendiamkan makanannya.

Selesai makan lucas menatap devian.

"Kenapa,tidak enak?"

Tanya lucas dibalas gelengan.

Davian menatap kakaknya bingung yah biasanya kakaknya memakan sarapan dengan elegan selalu mementingkan waktu yang katanya berharga dan sibuk.

"Tidak."

Singkat devian.

Lucas mengangguk menatap ana yang selesai makan.

"Jadi kalian akan memiliki adik baru."

Ucapan Lucas membuat Davian terbatuk-batuk.

"Uhuk uhuk ayah berselingkuh?"

Tanya davian membuat lucas menatap davian datar.

Devian memukul adiknya lagi.

"Diamlah bodoh."

Singkat devian.

"Dia anak itu adik baru kalian, namanya leriana loizey."

Ucapan lucas membuat devian menatap benci namun tiba tiba berubah semula.

Davian terkejut .

"Ayah bukankah berarti dia anak dari keluarga Loizey kenapa memungutnya?"

Ujar davian,davian dan devian tidak bodoh ia mengetahui siapa identitas asli ana yang merupakan anak pembunuh ibunya membuat keduanya tidak suka.

"Diam."

Ujar lucas membuat davian memasang wajah masam.

"Mulai hari ini dia bukan lagi keluarga loizey."

"Namanya adalah--"

Ucapan lucas terpotong dengan tarikan ana di lengan bajunya.

"Eng eng"

Ana hanya mengeluarkan suara itu lagi dan lagi.

Ana menggerakkan Tangannya seolah berbicara namun lucas tidak mengerti.

"Apa?"

Tanya lucas namun ana kembali menggerakkan tangannya.

Tiba tiba Devian mendekat.

"Bahasa isyarat?".

Ana mengangguk senang kearah Devian.

Ia menggerakkan jarinya ulang.

Devian menatap datar kemudian berbicara.

"Eri"

Ana mengangguk.

Devian berdiri dan kembali ke kursinya dengan elegan.

"Dia bilang namanya Eri."

Ucapan devian membuat lucas menatap bingung?bukannya ana? sudahlah terserah.

"Baiklah namamu Erinia Licia"

Ujar lucas tanpa membuat marga Antenio.

Ana mengangguk kemudian berdiri saja.

"Makan diakhiri dan kalian berdua bukanya ada kelas?".

Ucapan lucas membuat devian berdiri kemudian pergi berbeda dengan davian.

Ia menarik Eri.

Nama barunya jadi eri lagi tapi beda hehe.

"Davian kamu mau kemana?"

Dingin lucas.

Davian memutar bola matanya malas.

"Berkenalan dengan anak itu, dadah ayah"

Ujar davian berlari menggendong Eri.

Lucas memijat jidatnya kasar.

Davian membolos lagi.

Akhirnya lucas diam dan pergi esok ia akan menambahkan kelas davian lebih banyak haha.

Davian masih berlari dengan kencang sesekali menabrak pelayan atau menjahili membuat Eri memeluk erat devian.

Tiba tiba devian menurunkannya di emm taman kah?.

"Ini taman belakang kecil sekali bukan"

Ujar devian,Eri tertohok yang sebesar ini saja dibilang kecil lalu yang sedang sebesar apa?.

•••

Je papa is erg onbeleefd!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang