#38

38.3K 5.1K 157
                                    

Banyak yg pilih ini jadi saya pilih ini sj hehe,makasih lo yg udah pada komen sarannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Banyak yg pilih ini jadi saya pilih ini sj hehe,makasih lo yg udah pada komen sarannya

Dan sy mencoba agar tidak membosankan tapi rasanya ceritanya agak hambar yah?konflik yang kurang menarik mungkin? tapi tenang saja nanti ada konflik yang lebih seru agar ceritanya menantang ,agak sulit dipahami alurnya tapi nanti semuanya terungkap hehe 😌👍

Jgn lupa follow n vote

Satu komen dan vote kalian bkin sy semangat(≧▽≦)

•• SELAMAT MEMBACA🎋

Bangun pagi Eri diawali pelayan yang rusuh mencari Eri yang hilang.

Ternyta Eri berada dibalik bantal besar menutupi tubuhnya.

Menyebalkan,untung nona nya menggemaskan jika tidak sudah mereka-

Oh tentu tidak mereka masih sayang nyawa untuk berhadapan dengan Lucas okey.

Dan sekarang pelaku nya sedang memakan es krim padahal hanya memakan sarapannya sedikit.

Pelayan sedang ketar ketir takut tuannya tahu,bagaimana lagi nona nya mengancam tidak mau makan sama sekali.

Louise? seperti biasa ia bersama Lucas.

"Eum kak mau temana?"

Tanya Eri kearah Devian Davian juga Willem.

Devian hanya diam dengan wajah datar.

Davian yang baru selesai makan tidak menatap hanya menjawab.

"Sekolah."

Mata Eri membulat wah bukankah ia harus nya juga masuk taman kanak-kanak?ia kan sebentar lagi 5 tahun?maybe.

"Tekolah?menyenangkan?"

Pertanyaan Eri membuat Davian menyeringai.

"Sangat menyenangkan kau tahu?Aku mendapat uang dari ayah bahkan aku ini juara di sekolah ku,kau?mana tahu."

Ejek Davian membuat Eri kesal.

Eri tau, Eri juga bisa kok.

"Eli juga bica kok"

Ujar Eri dengan wajah marah yang jatuhnya imut apalagi pipi nya yang bergerak laju mengunyah es krim nya.

Davian semakin menjadi.

"Ini menyenangkan."batin Davian.

"Perbaiki bicara mu dulu baru sok bisa"

Ejek Davian sembari memakan es krim Eri yang baru saja Eri sendok untuk dirinya.

Davian mundur dan mencubit pipi Eri keras.

"Eli juga bica tahu hiks Eli nanti tekolah juga h-hiks ya tan kak?"

Je papa is erg onbeleefd!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang