#22

46.9K 6K 47
                                    

Lucas terbangun mendengar suara derap kaki Lucas masih berebah.

Ia menatap bocah kecil yang berjongkok mengambil sebuah hiasan rambut kemudian mengikat kerambutnya.

Bocah itu berdiri kemudian menuju ke arah kasurnya yang tinggi hanya muncul rambut bocah itu sedikit.

Ana.

Ana terlihat ingin memanjat kasur namun gagal.

Karena sebal ana menjauhi kasur dan bermain di kursi kerja lucas.

Ia memutar mutar kursi dengan tawa tanpa suara terlihat Lucu.

Lucas yang sedari tadi mengawasi tertegun melihat senyum ana yang baru pertamakali.

Ia berdiri berjalan menuju ana menghentikan putaran kursi membuat ana kaget dan takut.

"Eng engg"

Ana mengeluarkan suara kecil .

Lucas menggendong ana.

"Bocah diamlah"

Ujar lucas membuat Ana diam digendongan Lucas.

Kamar yang luas ini terlihat mewah dan agak terang karena cahaya yang masuk.

Lucas menggendong ana menuju kamar ana.

Lucas bahkan tidak perduli dirinya belum mandi pagi ia melewati lorong lorong dan memasuki kamar ana.

Terlihat menatap sinis.

"Apa ini kecil sekali"

Ucapan lucas membuat ana agak kesal,apanya yang kecil ini bahkan kamarnya hampir seluas lapangan,ck dasar sinis ana dalam hati.

Lucas membawa ana menuju toilet kemudian melepaskan baju ana yang kecil.

Menyisakan dalaman, ia membawa ana ke bak mandi.

Terlihat sangat kaku bahkan wajahnya sangat mengerikan karena tegang, takut takut ana retak wkwkwk.

Ana diam merasakan badannya tenggelam dalam bak.

Ia terkejut lucas menarik badannya kasar dan menyabuni nya dengan kasar.

Lucas tiba tiba melemparkan sabun dan meninggalkan ana dalam bak kamar mandi.

"LOUISE"

Teriakan lucas membuat louise kaget dan menuju kamar nona nya.

Ia mencari cari suara lucas baru kali ini lucas meneriaki nya.

Ia memasuki kamar nona nya dan melihat tuannya didepan kamar mandi terlihat kesal.

"Ada apa tuan?"

"Cara?"

Louise menatap tuannya bingung,cara apa?

Louise mengintip dan akhirnya ia paham tuannya mencoba memandikan nona kecilnya.

Louise tertegun baru kali ini.

Louise masuk ke kamar mandi melihat nona kecilnya memainkan gelembung sabun.

Ia mendekat dan tuannya mengikutinya.

Louise berjongkok didepan Bak ana kemudian mencontohkan cara memandikan yang benar .

"Anda harus melakukannya dengan halus tuan,lihat kulit nona memerah anda terlalu kasar"

Nasihat louise melihat belakang nona kecilnya yang penuh lebam agak memerah.

Lucas berdehem.

"Repot ck"

Sinis lucas membuat louise ingin mengelus dada sabar .

Louise terlihat telaten memandikan ana.

Apalagi ana hanya diam memainkan gelembung.

' aku malu huhu '

Jerit ana dalam hati.

Louise membilas tubuh nona kecilnya tiba tiba.

"Keluar hey aku saja yang mengurusnya"

Sinis lucas sebelum louise melepas kaos ana yang basah.

Louise diam keluar kamar nona nya berharap nona kecilnya mengerti tuannya yang agak mengesalkan.

Lucas menggulung ana dengan handuk kemudian membawa ana ke kasur nya.

Ia meletakkan ana dikasur membuka lemari baju dan mengambilnya gaun selutut berwarna biru muda.

Ia memakaikan gaun simpel itu ana hanya diam.

Ana sangat wangi seperti bau bayi em.

Lucas berdiri dari kasur kecil ah besar namun bagi lucas kecil.

"Aku akan mandi,jadi diam disini jangan kemana mana tunggu para pelayan akan menyiapkan sarapan mu."

Ujar lucas datar kemudian keluar.

Ana diam ia melepas hiasan rambutnya yang agak basah.

Ana melepaskannya kemudian meletakkannya didepan jendela besar dan bagus itu.

Agar cepat kering haha.

Ana kembali duduk dikasurnya dengan tenang.

Disini nyaman ia tidak disiksa namun ia tau ia akan dikembalikan ke panti itu.

Tidak ada yang mengharapakan dari awal.

Ana meringkuk di kasur seolah memeluk dirinya sendiri.

••

Je papa is erg onbeleefd!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang