#31

41.9K 5.4K 46
                                    

2 minggu berlalu semenjak kejadian eri ngambek yang berakhir sogok sogokan.

Semua terlihat sibuk dengan aktivitas nya,kecuali Eri.

Yah sekarang bocah it- ralat seharusnya gadis itu sedang berada di kamar nya.

Ya dia kembali kesana sebentar.

Bocah 4 tahun dengan raga yang sudah remaja itu melamun.

Eri merasa sifatnya agak menjadi kekanak-kanakan.

Mulai dari takut saat ada petir.

Menangis disaat diganggu davian.

Selalu meminta puding sampai menangis saat tidak ada puding.

Menangis karena gagal membuat gelembung sabun.

Paling parah ia ngambek pada Lucas dan Davian bahkan sempat memukul wajah Davian hingga Davian hampir membunuh nya karena kesal.

Untung ga mati kan ga lucu tamat duluan.

Dan bukankah ini sama saja Eri seperti menggali kuburannya sendiri?┐('ー`)┌.

Rasanya Eri ingin menangis lagi saat mengingat betapa cengeng nya dirinya sekarang.

Kemana hilangnya kekuatan seorang atlet seperti Eri?jawabannya masih ada cuman tak sekuat yang lama,maklum tubuhnya yg ini masih bocah.

Ah lukanya juga mulai pudar lidahnya tidak sakit sprti dulu hanya sedikit sakit saja.

Lamunan Eri tersentak saat tiba tiba tubuhnya melayang.

"WAA"

Refleks Eri menutup mulutnya saat melihat wajah Lucas yang sangat datar.

"Papa pulang ini tan macih pagi?"

Suara cadel khas Eri yang lucu,ahh meski sering dipanggil papa ntah kenapa Lucas merasa hatinya agak berbunga bunga.

Davian? Devian?sejak lahir kedua bocah itu tidak ada menggemaskannya bagi Lucas (meski bagi orang lain dan istrinya mereka sangat menggemaskan dan tampan)bahkan tenaga mereka bak badak.

Ya terlalu kuat dan menyebalkan.

Nah inilah contoh dari definisi sesuatu yang berlebihan itu tidak baik( ˘_˘).

"Hmm pekerjaan ku memang masih banyak,dan aku pulang bukan karena mu bocah."

KOK JADI IA YANG SALAH?MEMANG SP YANG BILANG KALAU PAPA NYA INI PULANG KARENA DIRINYA? DASAR-!!!

Eri hanya mempertahankan tangan menggemaskannya agar tidak memukul kepala papa nya itu.

'apa ku pukul saja ya?siapa tau otaknya jadi benar.' batin Eri.

"Sebentar lagi kau berusia lima tahun ya?"

Ucap Lucas tiba tiba.

Eri menggeleng seiring pipinya ikut bergerak.

"Beyum icu macih 4 bulan agi macih lama"

Lucas mencium pipi itu gemas.

"Yah terserah saja lah"

Keduanya diam dengan kesibukan masing masing.

Eri yang ntah sejak kapan menggambar dan Lucas yang bersiap Pergi kerja lagi.

"Eum baiklah aku tidak akan pulang 3 hari mungkin?karena aku sangat sibuk,kau tidurlah di kamarku jangan disini,dan jangan lupakan tidur di sebelum jam 9 malam!!"

Ucap Lucas tegas dan panjang diangguki Eri dengan ekspresi serius.

"Baic papa eli atan tidul tepat waktu"

Eri melambaikan tangan sebelum akhirnya badan Lucas menghilang dari balik pintu.

Eri berniat melanjutkan menggambar.

Tapi baru saja 5 menit matanya terasa berat.

Tidak-!!

"Cidak boyeh tidul pokok nya ini halus telecai dulu"

Yah ucapan hanyalah menjadi ucapan.

Buktinya baru saja diucapkan Eri malah tertidur diatas kertas gambarnya dengan krayon yang masih ditangannya.

~~~~~
Sedangkan devian lelaki berwajah dat- ralat dingin itu sibuk dengan pekerjaannya ntah latihan atau belajar.

Devian tipe orang yang sangat menghargai waktu dan super duper pembersih.

Devian baru selesai berlatih,lelaki itu memasuki mansion dan melewati banyak lorong untuk menuju kamar nya.

Devian hanya melewati kamar bertulisan Eri.

Baginya itu sangat tidak penting biar saja pelayan mengurus bocah itu,louise?yah asisten tercinta itu selalu mengikuti tuan nya jika ada tugas diluar kota bahkan negara sekalipun dalam kota.

Didalam kamar devian membersihkan tubuhnya,kemudian duduk didepan tumpukan buku.

Yang merupakan tugas akademi nya.

Menulis dan menulis itulh yang dilakukan devian.

Davian?devian tau adiknya pasti sedang berulah lagi,entah siapa lagi korbannya.

Setelah melihat jam menunjukkan pukul delapan malam, Devian merapikan pakaiannya yang sudah rapi dan keluar kamar untuk makan malam.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 8 malam tetapi bocah kecil yang tadi tertidur masih tetap diposisi yang sama seolah dunia hanya miliknya.

•••
Di salah satu chapter ada pembaca yang dia rasa cerita saya seperti pernah dia baca di lapak lain.

Disini saya minta maaf sebesar besarnya jika ada kesamaan penulisan,atau tokoh, saya benar benar tidak ada niatan meniru karya mana pun.

Terimakasih untuk kakak yang sudah memberitahu tentang kesamaan cerita saya.

Jika sempat nanti akan saya revisi setelah tamat ^‿^.

Terimakasih telah membaca dan mampir.

Je papa is erg onbeleefd!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang