Bite Size - JJK

PANCAKE

.

PANCAKE

AU! SadEnd!Inumaki

((I swear it's not an angst))

Inumaki Toge x Itadori Yuuji

Slight! Okkotsu Yuuta x Itadori Yuuji

Jujutsu Kaisen by Gege Akutami

Picture by シロくま on Twitter 

Warn! Sedikit nsfw non-eksplisit

.

Pagi hari itu cukup cerah. Sinar matahari menyusup melewati sela-sela kain jendela yang masih tertutup. Seorang pria menggeliat di bawah selimut. Rambut berwarna keperakan terlihat berantakan. Inumaki Toge mengejapkan manik sewarna anggur kala silau dirasa mengganggu tidurnya.

Kepalanya ditengokkan. Balok kecil di atas nakas menunjukkan sudah waktunya ia untuk segera bersiap. Ia membawa tubuhnya untuk duduk. Di sebelah kanannya tampak seorang pemuda lain yang tidur memunggungi dirinya. Toge menunduk untuk mengecup surai magenta.

"Pagi... Toge." Suara manis itu menyapa. Sedikit serak, hal yang natural terjadi ketika kita baru saja terbangun.

"Mm, pagi." Jawab Toge tanpa menjauhkan bibirnya dari helai halus yang sedikit panjang milik Itadori Yuuji.

Pemuda hazel itu menaikkan satu alisnya, "Kau tidak besiap ?" Tanyanya. Toge menggeleng, "Masih ada beberapa menit."

Yuuji mendorong kepala perak itu, membuat sang empu mengerut karena dipaksa menjauh.

"Bukannya hari ini ada pertemuan pagi ?" Tanya Yuuji sekali lagi.

Toge mengejap lagi sebelum melompat dari kasur. "Astaga! Aku lupa!" Ujarnya panik lalu menutup pintu kamar mandi setelah menyambar sebuah handuk.

Yuuji menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia beranjak turun dari ranjang lalu merapihkannya. Setelah berkutat dengan kegiatan yang harus ia lakukan di dalam kamar, kakinya melangkah menuju dapur kecil di apartement.

Toge keluar dari kamar mandi setelah lima belas menit. Ia menggosok rambutnya yang masih setengah kering. Ia menatap sekeliling kamar yang sudah rapih. Setumpuk baju kerja miliknya juga disediakan di atas kasur.

Toge tersenyum.

Ia mengenakan bajunya cepat. Tas kerja dan laptopnya masih ada di ruang tengah. Lelaki 25 tahun itu berjala cepat menuju peralatan kerjanya. Ia menyalakan laptopnya sambil melirik jam yang terpasang di pergelangannya.

25 menit sebelum kereta berangkat.

Jari-jarinya berselancar di atas keyboard. Suara tik-tik-tik konstan terdengar memenuhi ruang tengah. Toge harus menyelesaikan bagian akhir laporan sebelum ia berangkat.

Di belakang layar laptopnya, sepasang kaki nampak samar melangkah menuju tempatnya duduk. Yuuji meletakkan sepiring pancake di samping alat kerjanya.

"Terlihat enak." Komentar Toge setelah melirik sirup maple yang menetes dari puncak kudapan.

Yuuji memotong dua tumpuk dalam sekali iris. Uap hangatnya masih mengepul, menggoda saraf perasa dan kelenjar ludah milik Toge. Setusuk adonan matang itu disodorkan ke depan mulutnya. Toge melahap. Rasa manis juga lembut berputar di lidahnya. Iris ungu itu menutup sebentar sebelum kembali fokus mengetik.