06

68 178 121
                                    

Hari terakhir Elsa di Jakarta, ia meminta Alfariel untuk segera mengenalinya dengan Ayesha, yaitu gadis yang sudah berhasil memikat hati Alfariel saat ini. Besok pagi Elsa akan kembali ke Bogor. Sebenarnya Elsa masih betah di Jakarta bersama anaknya, namun karena guru dari sekolah adik perempuan Alfariel yang memintanya untuk datang ke sekolah, mau tidak mau Elsa harus kembali ke sana besok pagi. Selain itu besok ia juga ada meeting mendadak di kantornya yang tidak bisa ia alihkan kepada bawahannya untuk di-handle.

Berhubung hari ini Alfariel pulang kerja lebih awal, jadinya ia langsung membawa namanya ke cafe Gilang untuk bertemu dengan Ayesha.

"Kok ke cafe?" Elsa bertanya heran saat mobil Alfariel ia parkirkan persis di depan cafe Gilang. "Kalian janjian di sini?"

"Udah, Mama ikut aja yuk?" Alfariel langsung keluar dari mobil, disusul oleh mamanya.

Keduanya langsung berjalan menuju ke arah cafe, lalu masuk ke dalam sana. Mereka menempati sebuah kursi-meja yang berada di pojok kiri, dekat dengan panggung kecil.

"Shasa!" Alfariel berteriak memanggil Ayesha yang saat itu kebetulan melintas agak jauh dari penglihatannya.

Ayesha yang menyadari kehadiran Alfariel lantas mendecak kesal. Ia pikir Alfariel tidak akan datang lagi ke cafe untuk mengganggunya. Padahal hidupnya sudah sedikit tenang karena beberapa hari terakhir ini Alfariel tidak pernah lagi datang ke cafe. Itu semua terjadi karena Alfariel selalu diminta untuk langsung ke apartemen setelah pulang kerja oleh mamanya. Alfariel hanya bisa mengganggu Ayesha di sekolah, tidak di cafe. Tapi ternyata, pria itu datang lagi menemuinya.

Ayesha lantas melangkah menghampiri Alfariel. Setelah menyadari bahwa Alfariel sedang tidak sendirian, ia langsung membungkukkan badannya sebagai bentuk hormatnya kepada orang yang lebih tua, yang ia yakini sekarang wanita yang ada di hadapan Alfariel adalah orang tua dari pria itu.

"Ini perempuan yang kamu bilang?" Elsa bertanya kepada Alfariel, yang langsung disusul dengan anggukan oleh pria itu.

Elsa menatap Ayesha dari ujung kaki hingga ujung kepala. Ayesha mengenakan seragam kerjanya, serta sebuah nampan yang dipeluk olehnya, karena memang Ayesha baru saja mengantarkan pesanan customer.

"Sha, kenalin, ini mama gue. Calon mertua lo." senyum Alfariel merekah ketika mengenalkan mamanya kepada Ayesha.

Ayesha lantas menjulurkan tangannya ke arah Elsa. Beberapa detik tidak ada balasan, hanya tatapan kosong yang Ayesha dapatkan, membuatnya keheranan dan melirik Alfariel dengan raut wajah kebingungan. Hingga akhirnya Elsa tersadar dari lamunannya ketika Alfariel menepuk pundak mamanya pelan. Setelahnya dengan ragu-ragu Elsa membalas juluran tangan Ayesha.

"Halo Tante, saya Ayesha. Bukan siapa-siapanya Alfa." Ayesha tersenyum sungkan, dan blak-blakan mengatakan bahwa ia memang bukan siapa-siapanya Alfariel. Ayesha tidak ingin terjadi kesalahpahaman Elsa tentang hubungannya dengan Alfariel. Karena dari dandanan Elsa, Ayesha benar-benar merasa sangat tidak sebanding dengan dirinya.

"Saya Elsa, mamanya Alfa." Elsa balas memperkenalkan diri. "Kamu kerja di sini?"

Ayesha mengangguk, "Iya, Tan. Udah sebulan lebih saya kerja di sini."

"Sebagai pelayan?" tanya Elsa lagi.

Ayesha mengangguk, "Iya, Tan. Sebagai pelayan. Malah sebelumnya saya kerja di kantin sekolah."

"Kantin sekolah?" Elsa menatap Ayesha tidak percaya.

Ayesha mengangguk mantap.

"Yaudah Tan, saya lanjut kerja dulu, ya? Permisi." Ayesha lantas bergegas meninggalkan Alfariel dan Elsa.

RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang