35. Takdir terbaik (akhir)

579 32 9
                                    


Annyeonghaseyo!
Apa kabar kesayangan Nuca? Semoga kalian senantiasa sehat dan bahagia :)

Siap membaca ending kan? harus siap dong!

Sebelum reading vote dulu yuk🤙🏻

Mulmed = My Everything -NCT U💚 (wajib dengerin nih!)

Dalam kesunyian dan dinginnya malam tak membuat seorang gadis yang kini terduduk lemas gentar untuk terus melantunkan doa-doa. Seseorang yang amat ia sayangi tengah berada disana, di ruangan serba putih, segalanya sedang di pertaruhkan sekarang.

Operasi Nuca sudah berjalan dua jam, namun belum ada tanda sama sekali dari dokter, ia pun memilih sabar nan terus mengucapkan banyak sekali harapan.

Beberapa menit lalu sang mama menelepon dan menanyakan keadaannya, tentu ia akan bilang bahwa semua baik-baik saja, kenyataannya tidak, ia terpuruk, bahkan setengah jiwanya tengah meronta berharap bahwa semua ini hanya mimpi.

Sang Ayah di penjara, kasus korupsi dan segala hal yang baru diketahui Tata membuat ia amat terpukul. Mengapa ia baru mengetahui sekarang? mengapa sang ayah begitu kejam memperlakukannya seperti orang bodoh?

Dan, sekarang dialah yang harus menerima penderitaan ini, dia yang harusnya bahagia, harus terluka untuk yang kesekian kalinya.

Entah apa yang terjadi dengan masa lalu ayahnya, ayah Nuca serta ayah Navel, tapi satu hal yang ia ketahui, keluarga Nuca lah yang paling dirugikan atas kejadian ini, baik dulu maupun sekarang.

Tata berjanji, dia akan membayar segala kesalahan sang ayah, dia tidak akan bisa tenang setelah ini, mungkin mimpi-mimpi buruk akan mendatanginya, tapi semua itu tak ada artinya ketimbang luka seorang Denuca yang ia pendam sendirian.

Di sela-sela terus memanjatkan doa, teman-teman Nuca datang, tak kalah khawatir mereka terus menanyakan keadaan Nuca yang ia sendiri tidak tahu.

"Gue nggak nyangka, ternyata selama ini ayahnya Navel yang udah membunuh orangtuanya Nuca." ucap Daniel seraya berkacak pinggang

Berga dan Tito berada di belakangnya, tak kalah khawatir, bahkan Berga sudah menangis saat ini. "Gue kenapa nangis anjir, haha" ia menutup mata menggunakan kedua tangannya

"Lo tau nggak Ta, cowok itu, dia yang lo sayangi, entah kapan dia bakal bahagia. Dia selalu memendam penderitaannya sendiri, padahal kita tau dia nggak baik-baik saja, tapi Nuca.." tak mampu melanjutkan kalimatnya, Daniel pun tersungkur pada lantai rumah sakit yang dingin.

Galang hanya mendengarkan, jangan sangka ia tak terpuruk dengan semua ini, Nuca adalah seseorang yang berharga, seseorang yang lebih mementingkan orang lain ketimbang dirinya sendiri.

"Dia bakalan baik-baik aja, Tuhan nggak sejahat itu sama Nuca, ini adalah saatnya dia buat bahagia." ujar Tito

"Gue minta maaf, semua ini terjadi gara-gara gue." sahut Tata setelah diam beberapa lama

Galang menggeleng dan berkata,"Lo nggak salah, Nuca pasti udah bilang itu. Semua yang terjadi adalah kesalahan masa lalu yang belum selesai."

DENUCA MAHESWARA (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang