4. Pengakuan

5.7K 247 12
                                    

Bunyi bel istirahat pertama membuat seisi kelas 12 IPS 1 berteriak heboh, ada yang bangun setelah molor tidak mendengarkan penjelasan Guru, ada juga yang melompat saking girangnya.

Nuca bersama komplotannya berjalan keluar dari kelas menuju kantin. Pasang mata tak lepas memperhatikan Nuca dan gengnya sedari tadi.

Daniel yang bersikap sok ganteng dan cool, Tito yang tak pernah luntur tersenyum manis pada cewek-cewek yang memandanginya, Alkan melambaikan tangan sok kenal sok dekat, Berga mengedipkan sebelah matanya pada salah satu cewek yang menatapnya, Galang yang bersikap datar tak merespon tapi sangat cool dan ganteng, serta Nuca yang menatap lurus kedepan tanpa menoleh sedikitpun ke sekitarnya, raut yang dingin dan seperti harimau.

Seisi kantin histeris ketika Oscar datang, berteriak memanggil Nuca, Galang ataupun Alkan, dikarenakan tiga cowok tersebut adalah mostwanted SMA Aestra yang gantengnya nggak perlu dibacotin lagi.

Nuca duduk di salah satu bangku, diikuti oleh kelima temannya. Nuca meminta Daniel untuk memesankan makanan, Daniel menurut dan menuju pada penjual bakso, hitung-hitung tebar pesona, ekhem.

Sementara itu di bangku belakang Nuca, ada tiga orang cewek yang tengah berbisik-bisik karena syok melihat kedatangan mereka.

Apalagi, Sagitha Meriana Hadiningrat. Ia yang notabennya cewek famous di sekolah, karena terkenal akan cerewet dan kecantikannya. Ia mencubit pipinya beberapa kali, memastikan yang dilihatnya benar atau tidak, dan ternyata iti nyata, ia bisa melihat cowok yang disukainya sedekat ini!

"Ta, mending lo gerak cepat deh, keburu diambil tuh si Nuca!" seru Ina, sahabat Tata.

"Iya Ta, gue dukung elo dua ratus persen, selama ini kan gak ada yang berani deketin Nuca, karena dia tuh kayak es batu." timpal Dara, satu lagi sahabat Tata yanh menyukai anime.

"Gue bisa gile anjer! Nuca ganteng banget!" Tata berucap sedikit berbisik takut cowok di bangku depan mendengarnya.

"Apa gue bisa luluhin jati pangeran Es itu?" ia bertanya pada kedua sahabatnya.

"Pasti bisa! Sekarang waktunya Ta, lo harus mulai move on sama mantan lo yang kek remahan upil, lo harus buktiin kalo lo bisa dapet yanh lebih baik dari mantan lo!"

"Tapi, kalo gue ditolak, diabaikan, gimana?"

"Heh, inget. Nama lo adalah Sagitha Meriana Hadiningrat, lo pinter dari keluarga yang terpandang, ya walaupun lo emang rada gesrek, tapi gue yakin seorang Tata pasti bisa melulukan es batu seperti Nuca!"

"Gue suka ide lo!"

Sagitha atau biasa di panggil Tata, cewek itu berjalan mendekat ke meja Nuca dan teman-temannya.

"Hallo!" sapa Tata menggunakan senyum manisnya.

Galang, Alkan, Tito, Berga juga Daniel lantas mendongak akan kehadiran Tata. "Hallo juga!" balas Galang, tersenyum kecil, namun begitu manis.

"Eh, lo Tata kan? Anak 12 IPA 1?" tanya Alkan yang sudah tahu akan kepintaran cewek yang sekarang berada di depannya.

"Iya, kok lo tau?" Tata mengernyit menatap Alkan.

"Siapa sih yang gak tahu, siswi olimpiade Fisika Nasional?"

Tata mengangguk paham. "Heheh tau aja lo!"

"Eh, iya lo ada gerangan apa nyamperin kita?" tanya Tito nadanya bercanda seperti biasa.

Tata menatap sekilas wajah Nuca, cowok itu belum merespon akan kehadirannya, sehingga ia kesal dibuatnya. "Kalian geng Oscar kann? Ketuanya yang mana?"

"Hemm, gue kira gue yang lo cariin, taunya si abang Nuc-Nuc!" seru Daniel yang sudah terpesona akan kecantikan Tata, tapi langsung melengos tatkla cewek itu menanyakan tentang Nuca.

"Eh Nuc, itu lo ditanyain sama Tata!" senggol Berga agar si empunya sadar.

Nuca hanya menatap sekilas cewek aneh yang tiba-tiba datang dan sangat menganggu, pikirnya.

"Nuca, Gue cuma mau bilang, gue suka sama elo, lo mau gak jadi pacar gue?"

Alkan memuncratkan es tehnya karena syok, Galang yang masih santai memakan baksonya, Daniel dan Tito yang saling pandang, dan mulut Berga yang membentuk seperti huruf A( mangap :v).

"Lo serius Ta?!" seru Alkan.

"Gue kaget njay!" ucap Tito yang disetujui oleh Daniel.

"Nuc, dengerin napa! Jutek amat lo!" ujar Berga menepuk bahu Nuca.

Tata mendekat ke arah Nuca, senyumnya tak pudar sedari tadi. "Gue suka banget sama elo Nuca, mau jadi pacar gue yaa??"

Nuca mendelik tak suka, ia berdiri, menatap cewek yang sudah mengusiknya sedari tadi. "Gue enggak mau, dan gue nggak suka sama elo, paham?!" Nuca menyentak, kemudian ia pergi meninggalkan teman-temannya.

Galang mendekat ke arah Tata, dan mengusap rambutnya pelan. "Sabar ya Ta, Nuca emang gitu sifatnya."

Bukannya kesal, Tata malah tersenyum bangga seraya berkata. "It's okay, gue gak akan menyerah sebelum Nuca takluk sama gue, dan gue mohon sama kalian, bantuin gue yaa??" Tata berucap seraya memperlihatkan wajah memelasnya.

"Santai aja, kita pasti bantu elo kok." jawab Alkan.

" Yang penting lo harus kebal sama es kayak Nuca." kata Daniel.

"Iya Ta, Nuca tuh udah dingin, galak lagi, apaan deh tuh cowok satu!" ujar Tito.

"Gue pasti kebal kok, kalian tenang aja, Nuca pasti mau jadi pacar gue!" ucap Tata sangat bersemangat.

Ina dan Dara menghampiri Tata, geng Oscar melongo akan dua cewek yang juga sangat cantik itu. Apalagi Alkan dan Daniel.

"Eh, ada mbak cantik, pasti temennya Tata kan?" Alkan langsung mendekat ke samping Dara, menebar pesona padanya.

Dara mengkode pada Tata, agar segera pergi dari kantin, Tata yang paham pun langsung mengangguk. "Eh, gue, masuk kelas dulu ya, bye Oscar!" ucap Tata seraya menarik Dara dan Ina.

"Makanya Al, kalo mau deketin itu jangan pake jurus gombal terus!" ejek Tito, Alkan menjulurkan bibirnya tak perduli.








*BERSAMBUNG*
Staysafe to you❤
Vote⭐Komen💬

DENUCA MAHESWARA (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang