"LO DAN KOMPLOTAN LO ITU PENGECUT!"
Suara bariton seorang lelaki yang memakai jaket bomber merah menggelegar di ruangan itu. Ia menatap tajam musuhnya, terutama Navel Heryandi, musuh bebuyutannya dari geng Gervard.
Ia maju selangkah dan menarik kerah Navel."Bisa nggak lo itu jangan jadi pengecut? Kek bayi lo!" seru Nuca tepat di wajah Navel.
Navel mencengkeran kerah Nuca tak kalah erat. "Lo yang pengecut bangsat!"
Nuca tersenyum sinis, ia menatap teman-temannya di belakang yang siap mematuhi komandonya sebelum mereka berperang.
"Lo bawa anak buah lo sama bodyguard lo yang di rumah lo itu kan? Lo preman atau bayi?"Navel geram sedari tadi lantaran Nuca yang terus menyebutnya bayi. "Gak usah banyak bacot njing!" ia memukul Nuca hingga Nuca tersungkur, tapi Nuca hanya terkekeh dan mengelap darah segar yang keluar dari sudut bibirnya.
Navel berteriak pada gengnya,
"Seraang!!!"Kedua komplotan itu langsung memainkan aksinya, begitu pula Nuca dan Navel yang tengah adu jotos, dan berhenti hingga salah satu dari mereka menyerah kalah.
Nuca membanting tubuh Navel hingga ia kesakitan di lantai, kemudian membalikan tubuhnya dan menghantam wajahnya bertubi-tubi, Navel tak melawan, tenaganya habis terkuras, Bodyguardnya juga sangat tolol karena mereka kalah oleh bocah-bocah SMA.
Nuca berhenti memukuli Navel, ia juga mengkomando anak buahnya untuk berhenti. "Gervard udah kalah, dan gue gak mau membuat salah satu dari kalian mati, mending lo dan bayi-bayi lo cabut sekarang!"
Navel tak membalas dan menyuruh seluruh anak buahnya untuk segera pergi. "Tunggu pembalasan gue, Denuca Maheswara!"
Nuca menghampiri anak buahnya, memastikan mereka tidak apa-apa.
"Kalian semua gak papa kan?"Alkan menjawab,
"Santai bro, mereka kecil, gampang abisinnya.""Kek t*i sumpah!" ucap Daniel sambil menendang sebuah kursi di sampingnya.
"Bodyguardnya lembek banget! Badan doang yang kek gajah!" seru Tito
"Bener To, besok paling si Navel bawa Kakaknya buat balas dendam, emang dasar anak manja!" timpal Berga
"Mau bawa siapapun juga, mereka tetep kalah sama kita, cara mereka nggak santai, gampang kalah." ucap Galang dengan santainya, karena memang ia yang paling santai disini.
"Lo bener Lang, gue juga heran sama mereka," Ujar Nuca.
"Kita langsung cabut aja nih?" tanya Alkan
Nuca mengangguk,
"Besok kumpul di balkon sekolah kayak biasa."Semuanya mengangguk setuju dan mulai pergi dari ruangan tersebut menaiki motor ninja mereka masing-masing, begitu juga dengan Nuca.
SEE YOU IN THE NEXT CHAPTER.❤
KAMU SEDANG MEMBACA
DENUCA MAHESWARA (LENGKAP)
Ficção AdolescenteBercerita tentang seorang pemuda bernama Denuca Maheswara, seorang remaja berusia 17 tahun yang mempunyai dendam serta amarah yang membara dalam dirinya karena kejadian kelam yang dialami olehnya. Apakah ia siap menerima fakta yang terkuak 10 tahun...