Hari ini hari yang paling membahagiakan bagi Tata, yah meskipun bahagianya harus melewati rintangan terlebih dahulu.
Ia masih tidak percaya, insiden kemarin bisa membuat si kutub bin judes itu khawatir setengah mati padanya, apalagi pelukan hangatnya kemarin.
Tata mencangklok tasnya yang tersampir di kursi belajarnya, jam sudah menunjukka pukul setengah tujuh, ia akan segera berangkat sekolah. Sebelum itu ia ikut sarapan bersama keluarganya terlebih dahulu, bagas, si adik menyebalkan itu terus mengejeknya lantaran Tata tersenyum sendiri sedari tadi.
"Si kaka senyum mulu kaya orang gila ih!" cetusnya
Tata tak menghiraukan, ia memilih mencomot roti dan mengoleskan selai nanas, kemudian memakannya lahap.
"Seneng banget kamu Ta hari ini, ada apa?" tanya mamanya
"Eum, gak papa Ma, lagi mood aja hihi," jawabnya
"Aku berangkat yah Ma." ucapnya setelah menghabiskan sarapan bersama keluarga
"Kak Tata, ajak kak Nuca main lagi dong!" seru Bagas, Tata pun menghentikan langkah lebarnya, ia menepuk jidatnya pelan, adiknya itu tidak bisa menutup mulutnya.
"Nuca? Siapa nuca?" tanya sang Ayah seperti mengintimidasi
"Temen sekolah aku Pa," dalam hati Tata merutuki adiknya yang amat menyebalkan itu
"Ingat Ta, tujuan kamu sekolah bukan untuk pacaran, awas jika kamu sampai Papa tahu kamu bertingkah yang aneh-aneh, Papa akan perketat penjagaan kamu, maupun adikmu."
"Terserah Papa lah! Aku berangkat!" Tata sudah meninggalkan rumahnya, gara-gara si tengil bagas rusak sudah moodnya hari ini.
"Lihat Ma, Tata semakin susah di atur."
"Pa, Tata kan udah dewasa, kita jangan terlalu ngekang dia." jawab istrinya
"Ini semua demi kebaikan dia, kamu tahu kan,"
*****
"Lo cari siapa si Ta?" tanya Ina sedari tadi memperhatikan Tata yang sibuk sendiri, entah mengecek handpone atau melihat keadaan di sekitar kantin
"Si ganteng gue mana ya? Kok belum ke kantin," ucap Tata
Dara yang tengah meminum jus mangga pun tersedak. "Eh, maksud lo?"
"Gue jadian sama Nuca kemarin, hehe." jawab Tata mengangkat kedua jarinya
"Wah nggak bilang di grup!" kata Dara
"Ya maap, abisnya karna terlau seneng, gue jadi lupa hihi."
Baru beberapa menit dibicarakan, kedatangan geng Oscar pun membuat perhatian siswa mengarah kepada mereka, terutama si leader geng, Denuca Maheswara.
Meskipun statusnya kini sudah menjadi pacar, sikap Nuca tak berubah, ia masih dingin seperti biasa, bahkan tak menatap ke arah Tata, cewek itupun gemas sendiri.
"Nuc, pacar lo ngeliatin tuh!" ujar Alkan
"Biar."
"Gak ada otak emang lo Nuc, samperin lah, tanya mau makan apa, kasih perhatian!" ucap Daniel
"Kayak nggak tahu Nuca aja." kata Galang
Mereka kembali berbincang, sembari memesan makanan, masih dengan Nuca yang tak menatap Tata, dan Tata yang sudah kesal karna sikap Nuca. Saat hendak menghampirinya. seorang cowok tak dikenal memghampirinya dan kedua temannya dengan gelagat menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENUCA MAHESWARA (LENGKAP)
Fiksi RemajaBercerita tentang seorang pemuda bernama Denuca Maheswara, seorang remaja berusia 17 tahun yang mempunyai dendam serta amarah yang membara dalam dirinya karena kejadian kelam yang dialami olehnya. Apakah ia siap menerima fakta yang terkuak 10 tahun...