32. Kisah sebenarnya (2)

333 31 2
                                    

Annyeong👋🏻
Welcome back dengan aku, Mahasnalia🤝

Senang sekali kalau kalian masih menanti ceritaku ini :)

Vote ⭐ komen 💬 yuk!

Mulmed : Dusk till Dawn - Zayn ft. Sia

Mohon koreksinya typo bertebaran 🙏

Selamat membaca sahabat Nuca

Setelah berbincang cukup lama dengan Naca, Alys pun berniat untuk masuk kembali ke dalam rumahnya, sebelum ia terkejut kecil saat mendapati Alkan berdiri tepat di belakangnya tengah menatapnya penuh tanda tanya.

"Al, sejak kapan disitu?" tanya Alys berdiri kemudian mendongakkan wajah menatap adik lelaki yang lebih tinggi darinya.

Alkan mendengus pelan, cengkraman di sisi kausnya kian mengendur. "Agak lama."

"Al, sudah ya, jangan jadi orang yang pendendam."

Alkan seketika tersentak dengan ucapan kakaknya. "Kak, dia yang udah hancurin segalanya, kenapa kakak dengan mudahnya nerima dia dengan embel-embel tanggung jawab yang entah itu bener atau nggak!"

"Al, kamu tahu kan takdir nggak ada yang bisa nebak, kecuali Yang Maha Kuasa. Aku tentu saja terpuruk saat itu, aku hancur, dan aku pikir aku sudah tidak punya harga diri lagi."

"Tapi Al, aku bisa melewati ini. Bersama Naca, aku akan berusaha sekuat tenaga, karena aku.."

"Kamu mencintai bajingan itu!"

"Hust, dia nanti jadi kakak ipar kamu Al," Alys mengelus pelan rambut adiknya, dia masih memberengut kesal tak terima begitu saja dengan pernyataan Alys.

"Aku masih belum bisa nerima Kak, nggak bisa!"

"Aku tahu, dan aku memaklumi apa yang kamu rasakan. Tolong, kakak mohon sekarang sama kamu, biarkan Naca bertanggung jawab, dan cobalah untuk terima dia. Kakak mohon Al.." pinta Alys

Alkan memalingkah wajahnya, tak kuasa melihat raut Alys yang menurutnya sangat menyedihkan. "Aku akan coba."

"Soal kamu dengan adiknya Naca, itu–"

"Aku bisa urus sendiri, lebih baik sekarang kakak istirahat."

Sementara itu

   

Aroma pistol menyeruak kedalam indra penciuman seorang pria yang memakai pakaian serba hitam itu, tersenyum miring penuh arti.

"Seluruh anak buahku, mereka sudah kau latih dengan baik kan?" tanyanya pada seorang pria yang menjadi kepercayaannya untuk melatih anggota mafia mereka.

"Tentu saja tuan, kemampuan mereka meningkat baik."

"Aku tidak perduli, saat mereka sampai disini, habisi mereka, sampai tak berbentuk sekalipun!" ucap pria tersebut penuh ketegasan disetiap kalimatnya

DENUCA MAHESWARA (LENGKAP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang