Alkan terus berlari juga meneriaki nama cewek berambut lurus yang kini
tengah ia kejar. "Ra! Tungguin elah!"Cewek yang di kejar Alkan terus mengumpat kesal, bagaimana tidak? Karena dari awal dia memang tidak menyukai cowok itu, benar-benar tidak suka.
Hingga Alkan berhasil meraih pergelangan Dara dan memutar tubuh cewek ramping itu menghadapnya. "Dari semua cewek kayaknya cuma elo yang jago lari ya?"
"IYA! KENAPA?!"
"Ya ampun Ra, jangan ngegas mulu nanti cepet tua."
"Bacot! Mau lo apa sih?!"
"Maunya elo, kan tadi gue udah bilang gue suka sama elo, jadi mau nggak?"
"NGGAK! udah gue bilang berapa kali sih? Gue nggak mau!"
"Kalo besok mau?"
"Enggak!"
"Pliss jadi pacar gue, masa lo biarin gue jomblo selamanya sih Ra?"
"Lo pacaran aja sama cewek lain!"
"Tapi kan maunya cuma sama elo Ra, nggak mau cewek lain."
"Bodoamat Sapri!"
"Idih, muka kek shawn gini lo katain sapri, jahat lo."
Dara tak menggubris ucapan Alkan kembali melangkahkan kakinya cepat, berharap ia bisa segera bebas dari cowok bringas nan alay sepertinya.
*****
"Sabar Al, berjuang emang butuh proses." kata Tito sembari meminum lemon tea-nya.
"Dara itu emang ratu judes se antero sekolah ini, tapi dia yang paling beda." ucap Alkan
"Di bilang mirip camila cabelo sih enggak, tapi cantiknya sama kok." ucap Alkan lagi
"Lo aja mikirin camila mulu, gimana Dara mau suka sama elo?" ejel Daniel tersenyum menyeringai.
"Ishh! Camila itu cinta pertama gue! Yah meskipun dia jadiannya sama Shawan tapi nggak masalah, dia tetep nomor satu di hati gue." Alkan berucao sebal
"Serah lo Sapri!"
"Aelah! Sapri lagi! Tadi Dara bilang gue sapri terus lo bilang gue sapri lagi, woyyy! Gue Shawan! Shawn Mendes, inget itu!"
"Serah lo Al!" seru Daniel
"Eh iya Nuca sama Galang mana?" tanya Alkan
"Ke toilet." jawab Tito
"Ber lo kenapa diem mulu?!"
"Gue lagi pilek anjir! Pusing! Jadi mending lo diem!"
Alkan menatap Berga ngilu, Berga kalo lagi marah persis kek cewek PMS atau malah lebih parah.
"Itu Nuca," kata Daniel seraya menatap dua cowok yakni Nuca dan Galang yang berjalan beriringan.
"Hemm, ke toilet bareng, ke kantin bareng jangan-jangan—" celetukkan Alkan pun di beri hadiah oleh Nuca, segera saja ia menoyor kepala bocah yang sangat cerewet tersebut.
"Aduh sakit!"
Galang terkekeh kecil, Alkan memang pantas mendapatkan itu. "Abis ini jam pelajarannya Pak Rendra kan?"
"Iya, males banget sama tuh Guru BK." celetuk Tito, dia memang sangat tidak suka dengan guru BK yang sangat galak itu, apalagi tatapan tajamnya, bikin bulu kuduk berdiri semua.
"Eh iya Nuc, gimana nih sama Tata?" ujar Alkan tiba- tiba, sehingga tatapan teman-temannya kini terfokus pada Nuca.
"Apanya yang gimana?" kata Nuca
KAMU SEDANG MEMBACA
DENUCA MAHESWARA (LENGKAP)
Novela JuvenilBercerita tentang seorang pemuda bernama Denuca Maheswara, seorang remaja berusia 17 tahun yang mempunyai dendam serta amarah yang membara dalam dirinya karena kejadian kelam yang dialami olehnya. Apakah ia siap menerima fakta yang terkuak 10 tahun...