Happy Reading❤Setelah Dokter mengatakan jikalau Nuca baik-baik saja dan akan segera siuman, Tata akhirnya bisa bernapas lega, meski air mata masih membekas di pelupuk matanya.
Ia yakin Nuca lelaki yang kuat, dia bahkan mampu menghajar preman gentong yang dulu hampir mengganggunya. Sekarang, Tata, Galang serta Daniel dan yang lainnya berada di ruangan Nuca.
Tata lantas mendekat dan menggenggam jemari lelaki yang amat ia sayangi tersebut, wajah tampannya dipenuhi lebam biru, bibirnya juga pucat."Nu, bangun, aku disini." Tata menempelkan jemari Nuca di pipinya yang basah selepas menangis.
"Gue harus temuin Alkan." kata Daniel
"Niel, jangan sekarang, lo lagi emosi." ujar Tito
"Tito bener Niel, mending kita temuin dia di sekolah." sambung Berga
"Gue tahu, cuma ini udah kelewatan, gue nggak mau sampai keterusan masalahnya, ini ngerusak hubungan pertemanan kita." Daniel tetap bersikeras untuk menemui Alkan
"Kalo gitu temui Alkan, ajak dia bicara baik-baik, jangan berantem." ucap Galang
"Gue nggak akan hajar dia, tenang aja Gal, gue cabut." Daniel berlalu dari ruangan ICU, sebelumnya ia menatap sahabatnya sekaligus Ketua Oscar, Nuca dengan tatapan sedih.
Galang mendekat ke samping Tata, menepuk pundak gadis tersebut. "Dia akan segera siuman Ta, Dokter udah bilang Nuca baik-baik aja."
Tata diam tak membalas, kini jemarinya tengah menyusuri rambut Nuca yang pirang, wajahnya memang benar-benar tampan, pantas Tata sangat menyukainya.
"Gal, gue sama Tito cari makan dulu deh, lo pasti juga laper." Kata Berga
"Iya, keroncongan gue buset," cengir Tito
Galang mengangguk setuju. "Beliin buat Tata juga."
"Siap!"
Tito dan Berga pun berlalu menuju kantin RS untuk membeli makanan.
Tinggallah Galang yang menemani Tata, ia duduk di sampingnya tanpa berkata apa-apa.
-oo0oo-
"Al, cerita sama gue, apa yang sebenarnya terjadi." Daniel terus memaksa Alkan yang sedari tadi diam sembari menatap kosong ke arahnya.
"Kalaupun gue cerita, apa lo bakal ada di pihak gue?"
Daniel menatapnya bingung. Pihak apa maksudnya?
"Lo aja belum ngomong apa-apa Al, gimana gue bisa tahu."
"Mungkin, kalo lo di posisi gue sekarang, lo akan melakukan hal yang sama."
"Nuca masuk rumah sakit Al, lo nggak mau jenguk?"
Alkan sedikit kaget akan pernyataan Daniel, namun tetap bersikap tenang. "Sorry."
"Lo benci sama Nuca?"
"Apa yang membuat lo tiba-tiba berubah gini?"
"Apa lo akan tetap diam? gue sahabat lo Al!"
"Kadang, yang paling dekat, adalah yang paling banyak nyakitin."
"Gue nyakitin lo? dari mananya? perkataan gue? ngomong t*i!"
"Apa lo bener mau tahu apa yang terjadi?"
"Dari tadi juga gue maksa lo buat cerita bego!"
"Oke, gue ceritakan semuanya."
Sementara itu di RS
KAMU SEDANG MEMBACA
DENUCA MAHESWARA (LENGKAP)
Fiksi RemajaBercerita tentang seorang pemuda bernama Denuca Maheswara, seorang remaja berusia 17 tahun yang mempunyai dendam serta amarah yang membara dalam dirinya karena kejadian kelam yang dialami olehnya. Apakah ia siap menerima fakta yang terkuak 10 tahun...