56. SINAR BAGI LANGIT

4.1K 271 1.5K
                                    

Pembaca yang baik adalah mereka yang tau caranya menghargai karya orang lain😊

🎶 Pink Sweats - At My Worst

Yang di sekitarmu memang banyak yang lebih dari saya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang di sekitarmu memang banyak yang lebih dari saya. Hingga mungkin kamu ragu kepada saya. Namun kamu tak menyadari, di sekitar saya banyak yang lebih darimu, tapi saya tetap memilih kamu.

****

Kata orang, cinta itu buta. Berjuta rasanya. Jika benar-benar jatuh cinta, apa yang nampak di luar tidak begitu penting. Karena rumah terbaik adalah tempat yang kamu bangun di hati masing-masing. Kamu menulikan telinga untuk setiap orang yang bilang ini itu. Menutup mata seolah pasanganmu tidak ada kurangnya.

Di saat itu... Akhirnya kamu baru menyadari, bahwa jatuh cinta ternyata seperti melompat dari gedung yang sangat tinggi. Ketika kepalamu berkata, 'Bodoh kau akan mati!' tetapi hatimu berkata 'Jangan khawatir, gadis cantik. Kau bisa terbang melayang.'

Tak berbeda jauh dari yang Senja rasa. Pagi hari, menjadi waktu pertama awalnya dengan Langit berjumpa. Tentu saja di sekolah. Dengan tangan Langit yang setia merengkuh bahunya. Membuat Senja berjalan bersisian, sebab membiarkannya berjalan di belakang hanya akan membuat kaki kecilnya kerepotan.

Hal itu sontak mengundang perhatian para murid yang tengah berlalu lalang. Langit yang peka langsung menurunkan tangan. Akan tetapi Senja cemberut. Oleh karenanya ia menggantinya dengan menggenggam tangannya saja.

"Ekhem udah genggaman tangan aja." Seseorang berdehem di tengah-tengah koridor. Membuat Langit dan Senja menoleh ke sumber suara. "Jangan lupakan omongan gue yang kemarin sama lo, Langit."

"Hai Mawar!" sapa Senja ceria pada sosok gadis yang berada di samping cowok itu yang dibalas Mawar sama hangatnya.

Langit menaikkan sebelah alisnya menatap Reynald berjalan ke arah mereka dengan bersedekap dada. "Jangan mancing, di sini nggak ada ikan," balas Langit sengit.

"Inget, satu bogeman mentah aja nggak cukup bikin muka lo yang nggak seberapa ini hancur ," tunjuk Reynald.

"Eitss! Apa nih bogeman bogeman?" cetus seseorang dari arah belakang. Mendapati dua sosok yang tidak asing bagi mereka. Jika Kevin geleng-geleng kepala, Binar justru memutar bola matanya.

Reynald berdecak ketika Kevin sudah berada diantara mereka. "Pantau terus deh si Rey, kesian nih sohib gue kejebak prenjon nggak ada abisnye," rangkulnya pada bahu Reynald yang langsung ditepis kasar oleh cowok itu.

Mendengar hal tersebut, Binar lantas berdehem. "Jangan sembarangan ngomong, udah move on. Nih doinya." Gadis itu menyikut Mawar yang kini tersipu malu.

"WEHH YANG BARU PADA BUCIN! SUNGKEM DULU NIH SAMA YANG UDAH BERTAHUN-TAHUN," pekik seseorang menambah riuh suasana di tengah-tengah koridor sekolah.

Langit Senja [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang