17. WELCOME HOME PAPA ARSYAD!

5.6K 407 58
                                    

Pembaca yang baik adalah mereka yang tau caranya menghargai karya orang lain.

🎶Brisia Jodie ft Arsyi Widianto - Rindu dalam hati

Tidak ada yang lebih melegakan selain memecah rindu dengan temu. Selamat datang, Papa. Terimakasih sudah mau menyempatkan waktu untuk berlabuh.
_Sinar Senja Kirana.

Tidak yang lebih sesak dibanding kita yang jauh dalam sebuah rentang jarak. Putri tidurku, sampai jumpa lagi. Nanti kita akan bertemu, tapi dalam mimpi.
_Langit Angkasa Perwira.

****

Hari ini hari Minggu. Masih terlalu pagi rasanya untuk Senja berbenah rumah. Bukan tanpa alasan baginya beserta Bulan dan Mama berbagi tugas membersihkan setiap sudut ruangan. Berbekal semangat 45 yang sudah membara tepat ketika telepon rumah berbunyi pagi-pagi sekali dan seisi kediaman ini dipenuhi sorak penuh kegirangan.

Papa akan pulang.

Tiga kata sederhana yang mampu membuat ibu dan dua anak itu rela mengisi waktu liburan mereka untuk bergelut di dapur. Dibantu seorang asisten rumah tangga, Senja yang tengah mengadoni kue bahkan masih sempat menceritakan ulang obrolan dirinya dan Papa seperti ini...

"Hallo, Nak." Suara bariton di seberang sana lebih dulu menyapa.

Senja yang tergopoh-gopoh mengangkat telepon rumah lantas langsung mengusung senyum sumringah. Rupanya yang menelpon Arsyad Purnama-Papa Senja yang saat ini bertugas di luar negera. "Papa? Ada apa, Pa?"

"Gimana keadaan kamu?" Pertanyaan yang seringkali di dengar dari Papa ketika sambungan telah terhubung.

"Baik, Pa. Papa gimana di sana? Sehat?"

"Alhamdulillah, Papa juga sehat. Adikmu Bulan sama Macan gimana?"

"Mereka juga sehat, Pa. Papa cepat pulang dong... Senja kangen Papa." Tersirat nada sedih saat Senja. mengucapkannya.

Arsyad justru terkikik geli mendengarnya. Lirih suara manja si sulung selalu berhasil membuatnya merindukan rumah. Tapi kabar baiknya, ia sebentar lagi memang akan kesana. Menjumpai Senja. "Ini juga Papa mau pulang. Sekarang lagi di Airport."

Sontak Senja tergelak hebat. "Papa serius? Kenapa nggak bilang?" Senja terkejut. Tentu saja. Papanya yang ganteng itu selalu saja membuat kejutan untuknya.

"Ini papa bilang, Sayang," jawab Arsyad tenang.

"ih Papa... maksudku bilang kalau mau pulang ke indo biar aku sama supir jemput." Senja cemberut. Padahal ia ingin menemui Papa untuk kali pertama kepulangannya di Bandara. Menyambut hangat peluknya setelah berbulan-bulan mereka tidak berjumpa. Senja benar-benar rindu sosok pelaut tangguh yang berperan sebagai Ayahnya itu.

Terdengar kekehan pelan di seberang sana. "Sengaja, biar kalian nunggu papa di rumah aja. Yaudah papa pulang sekarang ya."

Senja membalasnya dengan pesan-pesan singkat. Ditutupnya telepon rumah itu kemudian. Detik selanjutnya Senja tidak bisa menahan diri untuk berbagi kabar baik ini pada Mama dan Bulan. Sampai akhirnya dengan kompak mereka memutuskan untuk membuat kejutan kecil-kecilan. Untuk Papa. Untuk Kapten yang telah pulang jauh-jauh dari tugasnya menaungi samudera.

"Bi, supnya gimana? Sudah matang atau belum?" tanya Cantika pada Bi Asih-sang asisten rumah tangganya.

Praktis Bibi menoleh dan mengangguk antusias. "Sudah, Bu. Sup kesukaan Bapak sudah matang sedari tadi."

Langit Senja [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang