11. GENGSI BERLEBIH

6.5K 559 91
                                    

Pembaca yang baik adalah mereka yang tau caranya menghargai karya orang lain.

🎶The Overtunes - Bicara

Gengsi merupakan penghalang utama bagi mereka yang tengah menjalin cinta, tetapi takut untuk mengutarakannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gengsi merupakan penghalang utama bagi mereka yang tengah menjalin cinta, tetapi takut untuk mengutarakannya.

****

Selepas turun dari bus dan menaiki angkutan umum satu kali, mereka akhirnya sampai pada perumahan dimana rumah Senja berada.

Setelah sebelumnya Senja harus melewati sedikit drama dari seorang Langit Angkasa selama keduanya masuk ke dalam angkutan umum yang pada saat itu tengah ramai. Mereka duduk berdampingan dan Senja benar-benar harus menanggung malu saat cowok itu kepanasan dan memarahinya habis-habisan.

Tidak hanya itu, Langit juga dengan sengaja melebarkan kakinya guna mendapatkan tempat duduk yang lebih leluasa. Membuat sebagian orang di sana melemparkan tatapan sinis ketika kembali ada orang yang ingin naik. Senja yang menyadari hal itu tak lantas mencubit pinggang Langit serta membisiki jika menaiki angkutan umum, dia harus terbiasa dengan hal-hal seperti ini.

Senja benar-benar tidak mengerti apa yang orang kaya itu pikirkan ketika masih saja angkuh di dalam kendaraan milik orang dan dia hanya berperan sebagai penumpang. Belum lagi ketika cowok itu menyembulkan kepala ke luar jendela yang katanya agar mendapatkan angin dan parahnya Langit juga sempat melototi balita yang melihat ke arahnya menyebabkan anak itu menangis nyaring.

Astaga, Senja benar-benar pusing.

Sekarang raut penuh keingintahuan dari Langit mengiringi langkah mereka. Cowok itu menyapu pandang ketika kaki keduanya menapaki sebuah halaman. Dan Senja tidak mau lagi mengurusi akan hal itu. Karena ia yang berjalan di depan Langit saja sudah berani bertaruh jika sesaat lagi akan menyaksikan keterkejutan Macan ketika melihat anak gadisnya membawa lelaki berseragam yang malah terlihat seperti preman.

Senja mengetuk pintu. Mengucap salam yang kemudian muncullah seorang wanita separuh baya. "Senja-" Dan ya. Ia sudah menduga jika reaksi Cantika tak lebih dari menutup mulutnya. Matanya yang membola terarah pada Langit yang berada di samping anaknya.

Tuhkan, sudah Senja bilang apa... Tenang saja, ia sudah memikirkan jawaban yang akan diberikan kepada Mamanya.

"Ma-"

"Tampan sekali."

What?

Di detik itu juga Senja ingin pingsan di tempat. Mamanya itu bahkan tidak sempat melanjutkan perkataannya yang bernada kasar siap memarahi Senja yang hari ini pulang terlambat. Sebenarnya ini bisa dikatakan hal baik. Ia lantas berpaling pandang pada Langit.

Kalian tahu apa yang cowok menyebalkan itu lakukan? Ia tersenyum. Begitu manis seolah sengaja membuat Mamanya semakin terhipnotis. Padahal jika di sekolah atau bersamanya, cowok itu terlihat bengis. Apa jangan-jangan selera Langit itu ternyata adalah ibu-ibu? Senja tersenyum miris.

Langit Senja [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang