3.SENJA BAGI REYNALD

13.6K 956 203
                                    

Pembaca yang baik adalah mereka yang tau caranya menghargai karya orang lain.

🎶Tulus - Langit abu-abu

Tak mungkin secepat itu kau lupa
Air mata sedihmu kala itu
Mengungkapkan semua kekurangannya
Semua dariku yang tak dia punya

Daya pikat yang memang engkau punya
Sungguh, sungguh, ingin aku lindungi
Dan setelah luka-lukamu reda
Kau lupa, aku juga punya rasa

Daya pikat yang memang engkau punyaSungguh, sungguh, ingin aku lindungiDan setelah luka-lukamu redaKau lupa, aku juga punya rasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika memendamnya mampu membuatmu lebih sering berada di dekatku, aku tak masalah melakukannya selama apapun itu.

_Reynald Aksara Praharja

****

Senja membelalak tidak percaya. Dalam posisi terbaring dengan kedua siku yang menopang berat tubuhnya sendiri sebagai pertahanan terakhir, mulutnya terbuka menganga. Sepenuhnya terkejut pada apa yang baru saja di lakukan cowok itu.

Sementara Langit yang berperan sebagai pelaku hanya memasang wajah datar tanpa rasa bersalah sedikitpun. Berbanding terbalik dengan rasa sakit yang Senja terima, badan kecilnya seolah remuk. Pergerakan Langit yang melepas tangannya tiba-tiba itu membuat punggung serta kepalanya terbentur anak tangga. Rintihan kesakitan Senja tak lantas mengundang perhatian beberapa orang yang lewat untuk segera mendekat.

"Lo nggak papa? Biar gue bantu berdiri." Seseorang bersimpuh di hadapan Senja dan berniat membantunya beranjak namun Senja menolak. "Panggilin Reynald anak IPS  dua aja."

Jangankan untuk berdiri, untuk beringsut duduk saja Senja tak mampu. Semua tulang belakangnya berdenyut. Ia berharap semoga salah satunya tidak retak sebab tubuhnya menghantam cukup kuat.

Pandangan Senja kemudian beralih pada Langit lagi sebelum cowok tadi melenggang pergi. Tatapan tajam penuh rasa dendam Senja layangkan sebagai bentuk rasa kesal. Seandainya ia sanggup berlari tanpa rasa sakit, mungkin sekarang Senja sudah menonjok wajah menyebalkan milik Langit.

"Kenapa ngeliatin gue kayak gitu?"

Kenapa? Dia bilang kenapa? Sepertinya otak cowok itu sudah korslet atau tiba-tiba mengalami amnesia? Tetapi jika mengingat kejadian kemarin, cara dia memperlakukan Rafa memang sudah memperjelas seperti apa sikapnya. Terlebih Senja adalah seorang perempuan yang hakekatnya perlu diperlakukan dengan penuh kelembutan. Bukan seperti sikap Langit yang kasar. Senja menatapnya berang. "Kenapa jahat banget sih jadi orang?"

Tangan yang semula bersedekap dada kini dimasukkan ke dalam celana abunya. Sepasang mata tajam itu menunduk menatap Senja dari atas tangga. "Ini baru yang namanya impas."

Langit Senja [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang