79. KEPUTUSAN SENJA

8.5K 385 712
                                    

Pembaca yang baik adalah mereka yang tau caranya menghargai karya orang lain.

🎶Marcell - Takkan terganti

Meski waktu datang dan berlalu sampai kau tiada bertahan
Semua takkan mampu mengubahku
Hanyalah kau yang ada di relungku

Hanyalah dirimu mampu membuatku jatuh dan mencinta
Kau bukan hanya sekedar indah
Kau tak akan terganti

Bagaimana mungkin aku melepas sinar yang mampu menerangiku di kegelapan.
_Langit Angkasa Perwira

Meski aku mematahkan kakinya untuk terus berada di sisiku, hatinya juga bukan padaku. Meski aku berusaha mati-matian menahannya, dirinya juga sudah tidak mau bertahan.
_Melodi Rindu Alaska

Mungkin yang hilang tak usah diharapkan untuk pulang, dan yang pergi tak perlu dicari lagi.
_Sinar Senja Kirana

****

Sepasang tangan dengan noda darah mengering itu terus bergetar sepanjang waktu operasi di mulai. Ia menautkan kelima jarinya. Meremas dada. Merapal doa demi bisa menetralisir rasa cemasnya yang malah semakin terlihat kentara.

Pikirannya kalut. Fokusnya terpecah belah. Bahkan hanya mendapat usapan halus di punggungnya saja, ia tersentak. Senja kemudian menoleh mendapati Dewa yang sejak tadi berada di sampingnya. "Percaya sama gue, Langit pasti bakal baik-baik aja."

"Bener. Buktinya dia dicekek Reynald aja masih tetep idup," timpal Okis yang duduk lesehan di lantai rumah sakit. Terlihat santai dengan terus berpikir positif.

Reynald dengan posisi bersandar pada dinding seraya bersedekap dada, berdecak mendengarnya. "Lawak aja kerjaan lo." Lalu pandangannya beralih pada Senja. "Kita pulang dulu yuk, Ja? Ini udah larut malam loh. Masih ada Dewa dan Okis yang nemenin Langit di sini. Keluarganya juga sebentar lagi pasti akan datang. Lo harus istirahat. Kasihan Macan nungguin lo di rumah."

Usai mati-matian menguatkan diri di rooftop hotel tadi, serta bersabar menunggu pertolongan, para medis akhirnya datang. Mereka semua langsung membawa Langit ke rumah sakit. Akibat mendapat luka tusukan yang cukup dalam, cowok itu akhirnya menjalani operasi dalam keadaan yang sudah tidak sadarkan diri.

Sudah lebih dari dua puluh menit pula Senja tak berhenti menatap ruangan dengan lampu indikator menyala itu amat tidak tenang. Meski sebagian temannya sudah lebih dulu pulang, seperti Kevin yang membawa Binar dan Bima yang mengantar Ola dan Mawar, Senja masih setia duduk di kursinya. Jika kalian bertanya Rindu kemana, gadis itu sempat kehilangan kesadaran dan akhirnya dibawa pulang.

Gadis itu terus menggeleng kukuh dan bersikeras menolak ajakan pulang dengan alasan, "Enggak, Rey. Kamu pulang duluan aja. Aku mau liat Langit sampai dia sadar dari koma."

Langit Senja [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang