Chapter 7

2.5K 269 5
                                    

Dengan gerak-gerik yang sangat lincah Jisoo segera mengantarkan segala pesanan yang telah selesai dimasak untuk disajikan kepada pelanggan.

Tidak lupa dalam melakukan pekerjaannya Jisoo juga selalu tersenyum kepada para pelanggan untuk memberikan pelayanan yang baik kepada mereka.

Selain menjadi waitress di kafe tersebut, Jisoo juga sering tampil di atas pamggung yang telah disediakan di dalam kafe tersebut. Ia menyanyikan berbagai macam lagu baik dari penyanyi dalam negeri maupun penyanyi internasional.

Jisoo memiliki suara yang merdu sehingga tak jarang banyak agensi-agensi baik yang kecil maupun besar mengajaknya untuk bergabung bersama mereka. Namun Jisoo selalu menolak mereka dengan lembut dengan alasan dia ingin fokus dalam menyelesaikan pendidikannya dan mengejar cita-citanya yaitu sebagai dokter.

Ting...

"Satu Americano dan satu Vanilla Latte untuk meja nomor delapan belas siap"

Bel tanda pesanan telah siap pun berbunyi, Jisoo yang memang pada saat itu hendak menuju ke arah dapur pun segera menuju kesana.

Setelah mengambil minuman yang hendak diantar, Jisoo pun segera menuju ke meja yang telah disebutkan oleh kasir tersebut.

Namun, karena yang pada saat itu keadaan kafe memang sangat ramai dan membuat beberapa pelayan diharuskan untuk berjalan cepat atau bahkan sedikit berlari membuat salah satu pelayan tidak sengaja menabrak Jisoo sehingga minuman yang hendak disediakan untuk pelanggan di meja nomor 18 tersebut pun jatuh dan tumpah ke baju yang dikenakan oleh pelanggan itu.

"Yak!!", teriak pelanggan tersebut dengan wajah merahnya menahan amarah.

"J-joesonghabnida jongmal joesonghabnida", Jisoo terus mengucapkan kata maaf sambil membungkukkan badannya serendah mungkin berulang kali.

"Apakah menurutmu dengan permintaan maaf itu akan membuat bajuku kembali bersih seperti sedia kala?", bentak wanita itu lagi sambil mendorong Jisoo dengan telunjuk.

"Joesonghabnida nona, ini bukan salah Jisoo-ssi. Ini sepenuhnya salah saya, saya tidak sengaja menabrak tubuh Jisoo-ssi sehingga membuatnya secara tidak sengaja menumpahkan minuman tersebut hingga mengenai baju anda", bela wanita yang menabrak Jisoo tadi.

"Jangan membela wanita sialan ini, apapun yang terjadi tentu dia yang bersalah disini. Jangan pernah mencoba untuk melindunginya!", bentak wanita itu lagi sambil mendorong Jisoo lagi kali ini dengan kedua tangannya. Untung saja Jisoo memiliki tingkat refleks yang bagus sehingga dia mampu mengendalikan dirinya agar tidak terjatuh akibat dari dorongan wanita itu yang cukup kuat.

"Ma-maafkan saya nona, saya berjanji akan mengganti pakaian anda dengan yang baru. Saya akan membelinya ke toko sebelah sebentar, mohon ditunggu", ujar Jisoo dengan terus menundukkan kepalanya tanda dia sangat menyesal.

"Heh, apakah kau pikir baju yang kupakai ini murahan. Ini pakaian bermerk kau tidak akan mampu membelinya dengan uangmu itu!", wanita itu terus memandang remeh ke arah Jisoo yang membuat Luhan selaku pemilik kafe yang memang pada saat itu sedang berada di meja kasir merasa sangat geram karena menurutnya perlakuan wanita tersebut sudah sangat keterlaluan.

"Maaf nona saya mohon silahkan keluaf dari kafe saya sekarang, saya tidak ingin ada keributan disini", perintah Luhan tegas sambil menunjuk ke arah pintu keluar kafe.

"Kau mengusirku? Kau tidak tau aku siapa? Aku ini Im Nayeon cucu perempuan pertama dari pesohor terkenal Song Jongho dan kau mengusirku dari sini. Ingat ini gadis murahan!! Aku tidak akan pernah lupa akan apa yang kau perbuat kepadaku, suatu saat aku akan membalasmu dengan lebih kejam lagi. Ingat itu!", teriak wanita muda tersebut yang ternyata bernama Nayeon sambil menunjukkan jarinya tepat di wajah Jisoo.

Flower Road | BLACKPINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang