Saat ini Song Sisters sedang menyantap makan siang mereka dengan lahap diselingi dengan bincang-bincang ringan pengisi kegiatan mereka.
Dari arah pintu masuk kantin, terlihatlah banyak orang berkumpul. Dari sana dapat kita dengar sorakan-sorakan tidak jelas dari orang-orang itu.
Hal seperti itu sebenarnya sudah sangat sering terjadi, semuanya itu terjadi karena Im Nayeon. Dia selalu mencari orang-orang untuk dijadikannya sebagai "alat permainan".
Dia akan mengerjai orang beruntung tersebut secara habis-habisan, mempermalukannya di depan umum bahkan tidak jarang dia akan menyakiti orang tersebut.
Tetapi, yang lebih menjijikkannya lagi tidak akan ada seorang pun yang mau menolong korban bullying tersebut. Mereka hanya akan melihatnya dan tidak berniat untuk menolong.
Jika pun ada secuil keinginan untuk menolong, mereka akan berusaha mengubur perasaan itu dalam-dalam karena mereka tidak mungkin mengorbankan dirinya sendiri untuk menolong orang lain dan menjadikan diri mereka target Nayeon yang selanjutnya.
Para dosen pun juga seakan tutup mata dan telinga ketika tidak sengaja melihat atau mendengar kejadian tersebut. Mereka tau betapa besarnya kuasa oranf-orang seperti Nayeon tersebut. Sekali jentikkan jari saja dapat membuat hidup mereka hancur sehancur-hancurnya. Kita tidak dapat menyalahkan mereka juga bukan?
"Hei, Lee Taeyong kenapa kau lemah sekali? Kau kan laki-laki masa kerjaannya selalu ke perpustakaan sih, tanding basket sana di lapangan" ucap salah satu sahabat Nayeon yang bernama Jihyo.
"Jihyo-ya, kau pikir orang seperti dia ini bisa bermain basket? Tidak mungkin, sekali dorong saja pasti langsung terjatuh. Lihat ini ya!" Nayeon, selaku orang yang berbicara itu segera mempraktikkan apa yang diucapkannya tadi, yaitu mendorong Taeyong dengan kuat sehingga pria itu terjatuh karena kehilangan keseimbangan.
"Lihat kan, benar ku bilang"
Tawa menggelegarkan pun terdengar memenuhi kantin tersebut. Biasanya, Jennie juga ikut bergabung disana tetapi karena ada adik-adiknya dia tidak mungkin memperlihatkan dirinya yang suka menindas orang itu.
Chaeyoung dan Lisa sangat tidak suka melihat Nayeon yang hobi menindas orang itu, sudah sering kali mereka menegur Nayeon. Tetapi tetap tidak dihiraukan. Mengingat Jennie yang sangat dekat dengan Nayeon, Chaeyoung dan Lisa selalu mengingatkan Jennie untuk tidak mengikuti jejak Nayeon. Jennie pun setuju tetapi hanya jika kedua adiknya itu berada didekatnya, jika tidak dia akan tetap mengikuti apa yang Nayeon lakukan.
"Unnie, Nayeon unnie!" panggil Jennie dengan sedikit sedikit berteriak, lalu melanjutkan ucapannya.
"Sudahlah, biarkan saja dia disana. Nanti waktu makan siangmu akan habis tidak berguna karena mengurusi si culun itu. Ayo sini!" mendengar Jennie mengatakan Taeyong "Si Culun" membuat Lisa menatap tajam Jennie dan Rose mendecih sebal.
Sempat-sempatnya kakak mereka itu menghina seseorang yang sudah tergeletak lemah disana.
"Jika bukan karena adikku, aku akan tetap melanjutkan permainan ini bersamamu Lee Taeyong. Berterimakasihlah kepadanya, tapi lain kali aku akan mengajakmu kembali untuk bermain. Hahaha" Nayeon pun segera beranjak dari tempatnya diikuti dengan yang lain.
🌺🌺🌺🌺
Sementara itu, diwaktu yang sama namun tempat yang berbeda Jisoo sedang menghabiskan bekal makan siangnya yang telah disiapkan sang ibu dari rumah tadi di taman belakang kampus.
Jisoo memang lebih memilih untuk membawa makan dari rumah agar menghemat biaya. Jisoo juga lebih suka makan di taman kampus karena dia menyukai lingkungan yang sepi dan damai. Memang hanya beberapa orang saja yang sering datang ke taman ini, karena memang letaknya agak jauh dari gedung kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Road | BLACKPINK
Fanfiction[ E N D ] Life is like a straight road, going up and down, turning right then slightly left, or maybe having to stop for a while to take a break. . . . [WARNING!] Cerita hanya karangan semata, murni dari hasil pemikiran penulis. Tidak pernah bermaks...