"Permisi, ruangan pasien atas nama Lee Jisoo dimana ya?" tanya seorang pemuda berpakaian kasual. Di genggaman tangannya terdapat sebuket bunga lily putih.
"Sebelumnya, anda harus mengisi data identitas ini terlebih dahulu. Setelah itu izinkan saya untuk membawa ke ruangan yang hendak anda tuju." pemuda tersebut segera mengisi data-data pribadinya, dibagian data hubungan dengan pasien pemuda itu menulis "kekasih".
Setelah mengisi data itu, resepsionis tersebut meneliti data itu terlebih dahulu. Setelahnya ia segera menghubungi salah seorang temannya untuk membawa pemuda itu menemui Jisoo.
🌺🌺🌺🌺
Dengan memberanikan dirinya, pemuda itu menarik nafas lalu menekan gagang pintu untuk membuka pintu ruangan tersebut.
Pintu pun berhasil di buka, saat ia masuk ke dalam ternyata disana ada tiga orang dewasa.
"Silahkan masuk!" suara satu-satunya wanita di dalam sana. Ia pun melangkahkan kakinya lalu membungkukkan badannya memberi hormat.
"Annyeonghaseyo, naneun Lee Taeyong imnida. Kedatangan saya kesini ingin menjenguk Jisoo, mohon diperkenankan." ujarnya formal memberi tahu maksud tujuan kedatangannya.
"Silahkan ma--".
"Sebentar!" sebelum Joongki menyelesaikan kalimatnya, Yeobin sudah terlebih dahulu memotong.
"Apa kau mengenal Im Taebin, Taeyong-ssi?"
"Im Ta-taebin? Ah...siapa yang tidak mengenal Tuan Im nyonya? Tentu saja saya mengenalnya. Bukankah dia kakak ipar anda dan Tuan Song. Keluarga besar Song dan keluarga Im sudah sangat sering saya lihat di televisi, tentu tidak mungkin ada yang mengenalnya. Apakah ada masalah nyonya?" jawabnya berusaha santai, ia merasa gugup saat diajukan pertanyaan oleh Yeobin. Bahkan saat ini ia cukup banyak berkeringat karena kegugupannya itu.
"Oh...bukan. Bukan apa-apa, hanya saja menurutku wajahmu terlihat tidak asing dan wajah Taebin-lah yang pertama kali kupikirkan." ujarnya menjelaskan kesalahapahaman tersebut. Taeyong pun hanya tersenyum membalas perkataan Yeobin, ia tidak tau harus bereaksi seperti apa.
Joongki dan Hangeng yang sedang duduk di sofa tepat di sudut ruangan Jisoo pun kembali melanjutkan perbincangan mereka, serta Yeobin yang mempemisikan dirinya menuju ke kamar mandi.
Taeyong pun segera meletakkan bunga lily itu di dalam vas di atas nakas sebelah brankar Jisoo. Ia juga segera mendudukkan duduknya di kursi dekat Jisoo berbaring.
"Annyeong! Mian aku baru datang. Aku membawakan bunga kesukaanmu, semoga kau suka. Cepat sembuh ya, aku menantimu di kampus. Ayo ke perpustakaan bersama!" ujar Taeyoung memandang Jisoo sendu.
"Wah, apakah Jisoo menyukai bunga lily?" seru Yeobin yang dibalas dengan anggukan oleh Taeyong.
"Jisoo sangat menyukai bunga lily, khususnya bunga lily of the valley adalah favoritnya. Setiap bulan Mei dia selalu mengajak kami untuk melihatnya di Lily's Garden di pinggiran kota. Bulan September ia juga mengajak kami hanya untuk melihat buahnya saja." sambung Hangeng yang mendengar pembicaraan antara Yeobin dan juga Taeyong dengan kekehan.
Ia selalu merasa lucu disaat Jisoo kecil merengek kepada mereka semua untuk melihat bunga lily kesukaannya itu.
"Benarkah Jisoo menyukai bunga lily? Berarti bukan kesukaan Yeobin dan Jisoo sama, khususnya untuk bunga lily of the valley."
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Road | BLACKPINK
Fanfiction[ E N D ] Life is like a straight road, going up and down, turning right then slightly left, or maybe having to stop for a while to take a break. . . . [WARNING!] Cerita hanya karangan semata, murni dari hasil pemikiran penulis. Tidak pernah bermaks...