Still in Flashback
Sesampainya di rumah sakit mereka segara memanggil perawat yang berjaga lalu meletakkannya di brangkar dengan perlahan.
Para petugas medis itu pun membawa tubuh mungil itu ke dalam UGD untuk ditindaklanjuti. Sang pengendara mobil pun pamit undur diri karena ada kepentingan pribadi.
Mereka berdua sekarang dilanda kebingungan karena tidak mengetahui keberadaan kedua orang tua Jisoo dan siapa mereka.
Beberapa menit telah berlalu, akhirnya dokter yang bertugas pun keluar dari ruangan tersebut. Ia mengatakan kondisi Jisoo sangat parah dan terdapat banyak lebam ditubuhnya. Dokter tersebut juga mengatakan kondisi jantung Jisoo yang buruk menambah parahnya keadaan Jisoo.
Dokter tersebut menyarankan kepada mereka berdua agar Jisoo segera di operasi. Tapi sebelum itu mereka harus mengurus administrasi terlebih dahulu.
Mereka kembali dilanda kebingungan karena mereka berdua pun tidak memiliki biaya untuk pengobatan Jisoo itu.
Dari ruang operasi yang berada di depan ruangan yang menangani Jisoo keluarlah dokter yang juga sama-sama bertugas seperti Dokter Wang, dokter yang menangani Jisoo.
Dokter itu mendengar sedikit permasalahan yang terjadi di depan matanya, ia pun memutuskan untuk menyapa mereka terlebih dahulu lalu menanyakan apa yang terjadi.
Setelah mendengar penjelasan dari kedua pasang suami-istri tersebut pun dokter itu berinisiatif menawarkan bantuan kepada mereka dengan membayar biaya operasi untuk Jisoo.
"Uisa-nim khamsahamnida" mereka berdua pun membungkuk badan mereka dalam sbil terus menerus mengucapkan terima kasih.
"Gwaenchana, ini sudah kewajiban kita sebagai manusia untuk saling tolong menolong. Lagipula umur anak itu tidak jauh dengan umur putraku, aku sudah menganggapnya sebagai anakku sendiri. Tapi untuk operasi donor jantung tentunya belum bisa kita laksanakan dikarenakan ketidaksediaan organ itu di rumah sakit saat ini, tapi tenang saja nama anak itu akan aku letakkan di urutan pertama penerima donor organ"
"Siapa nama anak itu?"
"Kami tidak tau siapa nama itu uisa-nim, karena seperti yang tadi kami bilang kami baru saja menemukannya di tengah jalan. Kami tidak tau siapa orang tuanya." jelas Joongi.
"Tunggu dulu, sepertinya aku tau nama anak kecil itu. " Chaewon kemudian merogoh kantung jaket yang tadi ia letakkan di tubuh Jisoo. Disana ia mengambil sebuah liontin berbandul cinta yang saat dibuka menunjukkan sebuah nama yang mereka perkirakan adalah nama milik gadis kecil itu.
Jisoo.
"Kalau begitu ajukan saja dengan nama Lee Jisoo, mulai sekarang dia adalah anak kami" Joongi pun memutuskan hal tersebut yang disambut dengan tatapan bahagia dari mata milik istrinya.
Memang Joongi dan Chaewon sudah sangat menginginkan seorang anak sejak lama, ini sudah tahun keempat pernikahan mereka tapi juga tidak kunjung dikaruniakan buah hati. Mungkin inilah petunjuk dari Tuhan agar mereka memiliki anak dengan cara mengangkat dan mengasuh seorang gadis kecil yang mereka temukan ditengah jalan sebagai malaikat kecil di tengah-tengah keluarga mereka.
Dokter itu pun menganggukkan kepalanya lalu mengundurkan diri untuk mengurus administrasi yang diperlukan.
Akhirnya operasi pun dilaksanakan, dokter yang tadi membantu mereka pun ikut menemani kedua suami-istri itu menunggui putri mereka yang sedang di operasi.
Disana mereka juga memperkenalkan diri masing-masing, dokter tersebut ternyata bernama Dokter Wu Hangeng atau biasa disapa dengan Dokter Wu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Road | BLACKPINK
Fanfiction[ E N D ] Life is like a straight road, going up and down, turning right then slightly left, or maybe having to stop for a while to take a break. . . . [WARNING!] Cerita hanya karangan semata, murni dari hasil pemikiran penulis. Tidak pernah bermaks...