Chapter 24

1.6K 219 9
                                    

Mereka bertiga pun akhirnya sampai di depan rumah Jisoo. Untung saja jalanan di depan rumah Jisoo muat untuk dilalui oleh kendaraan beroda empat ini.

Saat masuk ke rumah itu Chaeyoung dan Lisa dapat melihat kondisi rumah yang cukup parah. Dinding yang retak disetiap sisi, atap yang memiliki bekas air tanda bahwa air pernah merembes masuk dan kondisi barang-barang rumah yang memprihatinkan.

"Maaf ya kalau kalian tidak nyaman" ujar Jisoo sedikit tidak enak karena kondisi rumahnya yang pastinya berbanding terbalik dengan rumah Song bersaudara itu.

"Yak unnie gwaenchana, mengapa kau harus meminta maaf? Kau kan tidak melakukan kesalahan apapun. Sekarang kita bersihkan badan terlebih dahulu saja, baru kita mulai makan malamnya. Ppali wa!" perintah Chaeyoung yang sudah tidak sabaran untuk memulai makan malam mereka.

Jisoo pun menunjukkan kamar mandi agar Chaeyoung dan Lisa bisa membersihkan diri. Sedangkan dia sendiri mulai memasak ramyeon dan juga nasi sebagai teman untuk ayam goreng yang tadi sempat mereka beli.

Tidak berselang lama, akhirnya mereka bertiga pun selesai membersihkan diri. Ramyeon dan juga nasi sudah sedari tadi masak.

Sekarang mereka berkumpul di ruang tengah dengan membentuk lingkaran, ditengah-tengah mereka terdapat makanan yang akan mereka santap.

"Jalmeokgessseumnida"

Mereka pun memulai makan malam itu dengan tenang dan juga sedikit melontarkan candaan sebagai selingan.

"Lisa-ya kau tau tidak kalau ayam goreng merupakan makanan kesukaan Jisoo unnie?"

"Kau tau darimana Chaeyoung-ah?" tanya Jisoo dan Lisa bersamaan.

"Tadi aku sempat menanyakannya kepada temanmu yang ada di kafe itu"

"Kalau begitu unnie memiliki kesukaan yang sama dengan appa kami, appa juga sangat menyukai ayam goreng" ujar Lisa dengan tetap mempertahankan kunyahannya.

"Tentu saja banyak orang menyukai ayam goreng karena memang enak"

Setelah selesai makan malam, mereka membersihkan piring kotor terlebih dahulu sesudah itu barulah mereka berkumpul di ruang tengah untuk menonton.

Siaran yang mereka tonton bergenre action yang sesekali membuat mereka berteriak karena merasa geram dengan tokoh yang beraksi.

Jam di ponsel telah menunjukkan pukul sebelas malam, tidak terasa ternyata mereka menonton sudah hampir sampai tengah malam saja. Jisoo pun segera menyuruh Chaeyoung dan Lisa untuk tidur karena mereka bertiga memiliki jadwal kuliah pagi esok harinya.

"Kalian berdua tidurlah di kamar itu, disana lebih hangat dan nyaman" perintah Jisoo sambil mengarahkan jari telunjuknya ke arah pintu kamar miliknya.

"Unnie tidur dimana? Ayo kita tidur bertiga saja! Sebelum tidur aku ingin bercerita dengan unnie sebentar" Jisoo pun memilih mengikuti keinginan Chaeyoung untuk tidur bersama, sebelum tidur mereka saling bertukar cerita cukup lama sampai pada akhirnya kedua pasang mata milik Chaeyoung dan Lisa pun tertutup tanda bahwa mereka sudah tertidur.

Jisoo pun memperbaiki posisi selimut yang Lisa dan Chaeyoung gunakan, ia memilih untuk tidak menggunakan selimut karena selimut yang ia miliki itu tidak cukup besar dan memang hanya itu saja sedangkan yang lainnya sudah rusak, banyak sobekan di setiap sisinya.

Entah mengapa memandang Chaeyoung dan Lisa tertidur pulas membuat hati Jisoo menghangat, ia membayangkan jika saja ia memiliki adik tentu hidupnya tidak akan terasa sepi dan pasti lebih menyenangkan.

Sebelum tidur Jisoo pun mengusap rambut milik kedua juniornya di kampus itu dengan halus dan penuh kasih sayang.

"Jalja nae dongsaeng"

🌺🌺🌺🌺

Di kamar milik Jennie, saat ini gadis itu sepertinya sedang dilanda mimpi buruk. Terlihat dari wajahnya yang dipenuhi dengan keringat bahkan juga air mata. Dahi yang berkerut menandakan bahwa ia sangat tidak suka dengan mimpinya itu.

"Unnie"

"Unnie jangan pergi"

"Tinggallah, nini mohon! Jangan tinggalkan nini sendirian unnie"

"Unnie jebal!"

Tiba-tiba saja mata Jennie terbuka, buliran air mata semakin deras turun melewati pipinya. Isakan kecil juga sedikit terdengar.

Setelah menenangkan diri beberapa saat akhirnya Jennie pun kembali memikirkan tentang mimpinya itu.

Siapa orang itu? Sejak kapan ia memiliki kakak? Dan entah mengapa ia merasa ada sedikit kekosongan di dalam dirinya.

Sebenarnya mimpi itu sering muncul sejak lama, tetapi sampai sekarang ia tidak bisa melihat wajah dari sosok yang dipanggilnya unnie itu.

Karena pusing memikirkan mimpinya Jennie pun kembali tidur dan berharap jika mimpi itu kembali muncul ia dapat melihat sosok di mimpinya tersebut.

🌺🌺🌺🌺

"Morning unnie" sapa kedua gadis Song itu secara bersamaan. Mereka berdua baru saja bangun dan langsung keluar dari kamar ketika menyadari bahwa Jisoo sudah tidak ada disana.

"Morning! Sebentar ya, sarapannya sebentar lagi selesai. Kalian duduk saja dulu" Jisoo kembali melanjutkan acara masak-memasaknya. Menu sarapan hari ini adalah gyeran mari, gyeran jjim, guk, kongnamul muchim dan tentu saja nasi putih hangat.

"Wah ada gyeran jjim. Apakah aku boleh mencobanya sedikit unnie?" tanya Chaeyoung yang sudah tidak sabaran mencicip makanan yang dihidangkan oleh Jisoo.

"Aku tidak yakin kau hanya sedikit mencobanya Chaeyoung-ah. Sejak kapan di kamusmu ada kata mencoba sedikit?" ragu Lisa dengan memberikan penekanan pada dua kata terakhir.

"Yak kau ini!" kedua kakak beradik itu pun kembali membuat kehebohan yang membuat Jisoo geleng-geleng kepala sendiri. Jisoo pun akhirnya memisahkan mereka berdua agar mereka bisa memulai sarapan di pagi hari yang cerah ini.

"Rasanya seperti masakan eomma" ujar Chaeyoung dan Lisa kompak. Bahkan mereka saling memandang satu sama lain dengan mata berbinar, mereka berdua juga kompak mengacungkan jari jempol mereka ke arah Jisoo tanda bahwa mereka menyukai masakannya.

"Jinja? Apakah mirip dengan masakan eomma kalian?"

"Ne unnie, sangat mirip. Eomma selalu memasak gyeran jjim sekali seminggu karena makanan ini merupakan makanan kesukaannya" jelas Lisa, tentu saja bukan Chaeyoung yang menjawab karena saat ini gadis itu sedang lahap-lahapnya menyantap sarapan pagi mereka dengan semangat. Melihat Chaeyoung dan Lisa yang makan dengan lahap membuat Jisoo sangat senang, ia tidak henti-hentinya tersenyum.

"Makan yang banyak ya, lain kali unnie akan memasak kalian makanan yang lain lagi"

"Okay unnie, aku menunggunya!" tentu saja itu suara Chaeyoung si maniak makanan.


























#HiEveryone

Untuk sekarang segini dulu ya updateannya. Aku lagi gak ada ide nih huahhhhh😭😭.

Dimohon untuk bersabar semuanya unyuk updatean selanjutnya.

Tunggu ya, just stay here okay.

Bye see u

Flower Road | BLACKPINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang