"Eomma!" panggil seorang gadis kecil yang menggenggam jari telunjuk Yeobin. Yeobin pun melihat ke arah gadis kecil itu, ia terkejut karena ternyata gadis itu memiliki wajah yang sangat mirip dengan putri sulungnya sewaktu kecil.
"Eomma, ayo kita pergi kesana!" tunjuk gadis kecil itu mengarah ke sebuah jalan yang dipenuhi dengan bunga-bunga yang indah.
"Hai, sayang! Siapa namamu?" Yeobin berjongkok menyatarakan tinggi badannya dengan gadis kecil itu. Ia bingung siapa sebenarnya gadis kecil ini, mengapa wajahnya sangat mirip dengan Jisoo dan mengapa dia memanggil Yeobin dengan sebutan eomma.
"Eomma tidak mengenalku?" tanya gadis kecil itu dengan memajukan bibir bawahnya merengut tanda bahwa ia sedang kesal. Yeobin merasa gemas melihat tingkah gadis kecil itu lalu mengacak rambutnya pelan.
"Aku Jisoo, eomma. Song Jisoo." tekannya. Yeobin terkejut ketika mendengar jawaban dari gadis kecil itu yang ternyata memang merupakan putrinya.
"Ba-bagaimana bisa?" tanyanya heran, lalu memandang sekelilingnya dengan bingung "Kita ada dimana sekarang?"
"Tidak tau." jawab Jisoo mengidikkan bahunya pelan.
"Ayo eomma! Temani aku kesana, aku ingin bermain disana."pintanya lagi yang langsung diangguki oleh Yeobin. Melihat persetujuan dari Yeobin, Jisoo kecil segera menarik jemari sang ibu untuk mengikuti dirinya. Yeobin tertawa kecil melihat tingkah putrinya itu.
Jisoo pun bermain ditemani oleh ibunya. Mereka melemparkan bunga ke atas, menjadikannya mirip seperti hujan yang turun. Yeobin merangkai beberapa bunga lalu menjadikan sebuah mahkota yang indah untuk Jisoo. Jisoo tentu dengan senang hati menerimanya.
"Uri chicken palli wa!" panggil seseorang dari arah belakang Yeobin. Ibu empat orang anak itupun segera membalikkan tubuhnya. Ia terkejut ketika mengetahui ternyata ada orang lain di tempat mereka sekarang ini. Ia juga bingung siapa orang yang dipanggil oleh seorang wanita diantara kedua orang asing itu.
"Chaewon Eomma! Joongi Appa!" pekik Jisoo senang. Tentu Yeobin semakin terkejut ketika mengetahui ternyata dua orang asing itu merupakan orangtua angkat Jisoo.
Dengan cepat Yeobin menahan lengan Jisoo yang hendak mendatangi kedua orangtua angkatnya. Ia memeluk Jisoo erat, tidak mau melepaskannya. Ia takut jika Jisoo memilih pergi bersama mereka dan meninggalkan dirinya. Ia tidak mau kejadian yang sama terjadi untuk yang kedua kali.
"Eomma gwaenchana. Mereka tidak akan menyakitiku. Aku ikut dengan mereka ya!" Yeobin menggeleng cepat bahkan air matanya sudah meluncur berjatuhan.
Jisoo menghapus air mata yang membasahi wajah cantik ibunya. Ia menempelkan dahinya dan dahi ibunya lalu menatap mata indah Yeobin lekat.
"Eomma jangan menangis! Jisoo tidak akan meninggalkan eomma. Jisoo akan selalu ada disini." bisiknya dengan meletakkan telapak tangan mungilnya di dada Yeobin.
"Jisoo tidak akan pernah meninggalkan eomma, karena Jisoo akan selalu ada di hati eomma. Izinkan Jisoo untuk pergi bersama mereka ya!" pintanya lagi yang membuat Yeobin mengeratkan pelukan mereka dan sedikit pun tidak memberi celah agar Chaewon dan juga Joongi tidak bisa mengambil putrinya itu.
"Sakit. Jisoo lelah eomma. Jisoo mau beristirahat." keluhnya dengan wajah yang menyiratkan kesakitan.
"Eomma mengizinkan Jisoo untuk beristirahat, akan eomma temani. Tapi jika untuk pergi bersama mereka eomma tidak akan pernah mengizinkan. Jangan pergi sayang! Jangan tinggalkan eomma!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Flower Road | BLACKPINK
Fanfiction[ E N D ] Life is like a straight road, going up and down, turning right then slightly left, or maybe having to stop for a while to take a break. . . . [WARNING!] Cerita hanya karangan semata, murni dari hasil pemikiran penulis. Tidak pernah bermaks...