Accident 57

127K 7.3K 295
                                    

WARNING 18++ !!!
CERITA INI Mengandung adegan 18+, kekerasan, dan bahasa kotor.

Sebelum baca jangan lupa Vote nya ya😘✨
Love u all🥰

Met baca!

Dizon yang sudah menunggu diruangan lebih dari 30 menit pun merasa jengkel, karna Bobby sangat lama sekali padahal hanya menyuruh Vanka pergi ke ruangannya saja

Baru saja Dizon bangun dari duduknya, pintu ruangan tersebut terbuka. Ia melihat Bobby yang masuk terlebih dahulu dan diikuti Perempuan yang masih menggunakan topi koki dan celemek putih yang sudah sedikit kotor, tidak lupa perempuan itu juga membawa nampan yang diatasnya ada segelas kopi

Dizon memberi kode kepada Bobby untuk keluar dan menjaga didepan pintu agar tidak ada orang masuk, untung saja Asistennya itu paham maksud Dizon. Bobby langsung keluar dari ruangan itu dan kini hanya tersisa Vanka dan Dizon

Vanka berjalan menghampiri Dizon dengan kepala yang masih menunduk. Saat sudah sampai di depan meja Dizon, Vanka langsung menaruh gelas tersebut diatas meja Dizon.

"Permisi" ujar Vanka memutar balikkan tubuhnya seperti ingin meninggalkan ruang Dizon

Belum selangkah Vanka pergi, Dizon langsung menghampiri Vanka dan memeluknya dari belakang. Vanka sedikit memberontak, tapi Dizon tidak mau melepaskan Vanka lagi saat ini. Ia butuh penjelasan selama 6 tahun ini

"Lo kemana aja?" Ujar lembut Dizon yang masih memeluk erat Vanka

"Kenapa ninggalin gue?" Sambung Dizon

Vanka masih mencoba melepas pelukan Dizon, dengan terpaksa Dizon melepaskan pelukan tersebut tapi kini tangan Dizon menggenggam tangan Vanka agar tidak kabur lagi

"Ka" panggil Dizon menatap mata Vanka yang ternyata sudah berkaca-kaca, "gue kangen"

"Gue butuh penjelasan ka. Kenapa lo ninggalin gue selama 6 tahun"

Dizon yang sudah tidak kuat menahan air matanya, akhirnya pun meneteskan kembali air matanya di depan Vanka. Bahkan Vanka ikut menangis didepan Dizon

Dizon menatap Vanka yang masih menangis dan tidak bersuara. Ia tidak mengerti maksud tatapan Vanka itu

"Ka, jawab" ujar Dizon menggoyangkan tangan Vanka menunggu Vanka menjawabnya

"Dizon, maaf" jawab Vanka menundukkan kepalanya

Vanka menarik nafasnya panjang-panjang dan menghembuskannya pelan-pelan. Ia mencoba menceritakan kenapa ia pergi dan kemana ia pergi. Tidak lupa Vanka menceritakan tentang mama kandungnya yang sudah meninggal beberapa bulan lalu

Tangisan Vanka semakin pecah saat menceritakan tentang orang tuanya. Dizon tidak tega melihat Vanka yang tangisannya semakin deras, ia ikut merasakan sakit yang di alami Vanka selama 6 tahun ini

"Innalillahi" ujar Dizon masih terkejut

Vanka melanjutkan ceritanya, ia mengakui semuanya kepada Dizon apa yang ia ceritakan kepada sahabatnya juga diceritakan kembali kepada Dizon.

"Jangan pernah mikir kaya gitu Vanka!. Apapun itu, gue gak akan pernah mandang lo dari keluarga manapun. Lo sama gue itu sama ka. Semua Keluarga gue udah anggap lo sebagai keluarga juga, bahkan mama lebih sayang lo daripada gue ka"

ACCIDENT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang