Accident 12

174K 10.8K 197
                                    

WARNING 18++ !!!
CERITA INI Mengandung adegan 18+, kekerasan, dan bahasa kotor.

Sebelum baca jangan lupa Vote nya ya😘✨
Love u all🥰

Met baca!

Hari ini hari pertama UAS, ujian ini syarat untuk kenaikan ke kelas selanjutnya. Semalam Vanka sudah pulang dari Panti Asuhan, Kini ia akan kembali beraktifitas.

Sekarang Vanka sedang menunggu angkot yang biasa ia tumpangi untuk pergi kesekolah, ia juga sudah mendapatkan uang dari Bundanya di panti asuhan walau tidak seberapa yang terpenting Vanka kini memegang uang.

Semalam Vanka mencoba menghidupkan ponselnya setelah satu bulan Hp itu mati. Ia sedikit terkejut melihat pesan dari teman-temannya dan gurunya. Ditambah satu nomor yang tidak ia ketahui juga selalu menghubunginya selama seminggu itu.

Vanka mendapat pesan dari wali kelasnya kalau semua biaya sekolahnya sudah lunas, entah siapa yang melunasi itu tapi yang terlintas saat ini hanya Bunda dari panti Asuhan yang bisa melunasi utang SPP Vanka

Vanka sudah menaiki angkot yang kini sudah hampir sampai didepan sekolah, matanya sedikit berkaca-kaca melihat gapura sekolahnya diatas gerbang tersebut "SMA Hamilton"

Vanka mencoba menahan air matanya saat ini, ia tidak mau terlalu terpuruk dengan masalah satu bulan lalu. Vanka harus mencoba ikhlas, setidaknya selama sebulan ini Vanka sudah meminum pil KB yang ia beli di apotek.

Kini langkah kaki Vanka memasuki gerbang sekolah yang sudah seminggu tidak dia lalui, ia memakai seragam yang di lapisi jaket berwana abu-abu tidak lupa Vanka menutup kepalanya menggunakan kupluk jaket tersebut dan masker untuk menutupi wajahnya.

Ia berjalan kearah koridor sekolah dengan kepala menunduk, semua murid di koridor saat ini menatap aneh Vanka. Entah mereka mengenali Vanka atau Vanka terlihat sangat misterius.

Brukkk

Karna terlalu terburu-buru Vanka tanpa sengaja menabrak seseorang, ia tidak melihat didepan ada orang lain karna saat ini kepalanya masih menunduk kebawah

"Maaf" ujar Vanka masih menundukkan kepalanya lalu melanjutkan langkahnya

Belum ada beberapa langkah tangannya kini sudah ditahan oleh laki-laki yang ia tabrak tadi, Vanka sedikit berdecak kesal ia sedang malas sekali berurusan dengan siapapun saat ini

"Wait wait wait" ujar laki-laki tersebut

"Enak aja lo main pergi-pergi" sambungnya

"Gue udah minta maaf" ujar Vanka masih menunduk

"Gue belum maafin" sahutnya

Mendengar suara tersebut Vanka langsung tersadar. Ia tahu suara siapa itu, ya itu adalah suara Sean yang sudah menjebak Vanka bula lalu. Mengingat cerita Dizon bulan lalu membuat Tangan Vanka tibatiba mengepal keras, ingin sekali ia menonjok laki-laki itu saat ini. Tapi apalah daya Vanka yang tidak memiliki banyak tenaga.

Tanpa sadar air mata Vanka sudah menetes walau hanya sedikit, matanya sudah memerah. Ia sangat memendam kebencian kepada Sean, kalau saja ia berkuasa ia ingin sekali memasukan Sean kedalam penjara

Vanka menepis tangan Sean, ia mencoba kabur dari kerumunan tersebut.

Brukkk

Vanka tersungkur kelantai karna Sean menarik kupluk jaket milik Vanka, kini semua yang ada disana sedang menatap Vanka yang sudah meneteskan air mata

"Vanka?" Ujar Laki-laki yang sedang Vanka jauhkan saat ini yaitu Dizon

Semua anggota D'MenTor tertawa terbahak-bahak melihat Vanka tersungkur ke lantai, termasuk Sean yang paling senang menghina dan merendahkan Vanka

Dizon memberikan tangannya kearah Vanka agar ia bangun dari lantai. Vanka masih tidak mau merespon Dizon. Ia merasa nama baiknya disekolah saat ini sudah hancur

"Ternyata Vanka, kemana aja lo sebulan gak keliatan. Jangan-jangan jadi simpanan om-om selama sebulan" ujar Sean sembari tertawa

Mendengar ucapan Sean, Vanka sedikit tidak terima tapi ada yang lebih mengejutkan dari ucapan Sean. Vanka melihat tangan Dizon yang tadi dijulurkan kearah Vanka kini sudah terkepal keras seperti ingin menghajar seseorang

Vanka langsung menoleh kearah wajah Dizon yang sudah memerah melihat Sean dan teman-temannya sedang tertawa. Vanka paham arti tatapan Dizon kearah Sean, ia tidak mau Dizon berantem hanya karna Vanka

Dengan segera Vanka menarik tangan Dizon tadi agar ia segera bangun dari lantai tersebut, Dizon yang sepertinya terkejut melihat Vanka merespon tangannya pun langsung meredamkan amarahnya. Vanka mencoba tersenyum kearah Dizon

"Makasih, gue duluan" ujar Vanka meninggalkan segerombolan Dizon dan teman-temannya yang masih mentertawakan Vanka

Vanka berlari secepat mungkin menuju kelasnya, tidak peduli murid-murid akan membicarakan Vanka seperti apa saat ini

Huhh huhh huhh

Vanka mencoba mengatur nafasnya, saat ini ia sudah berada didepan kelasnya karna bel masuk belum berbunyi jadi murid-murid masih menunggu didepan kelas

"Vanka" panggil Emily

"Vanka lo kemana aja sih? Sebulan gamasuk gaada kabar" ujar Fiona menoyor kepala Vanka

Vanka hanya tertawa saja melihat ketiga sahabatnya yang sepertinya sedang Khawatir dengan Vanka.

"Gue sakit sebulan kemarin, maaf ya gak ngabarin"

"Gila lo bikin heboh satu sekolah aja tibatiba ilang. Mereka ngiranya lo dikeluarin garagara masalah sama Annabel kemarin" sambung Fiona

"Maaf maaf" terkekeh Vanka

"Kemarin Dizon nyariin lo"

Mata Vanka terbuka lebar mendengar ucapan Daisy, ia tidak percaya kalau seorang Dizon mencari seorang Vanka. Vanka ingat kalau Dizon memang bilang ingin bertanggung jawab, tapi saat ini Vanka sudah meminum obat KB jadi tidak mungkin ia hamil

"Nyariin gimana?" Kepo Vanka

"Nanyain lo pokonya, terus minta nomor telpon lo"

"Hah? Terus lo kasih?"

"Kasih lah, lumayan juga SP kita ditarik semua sama dia"

"Hah?" Bingung Vanka. Dia benar-benar tidak paham maksud ucapan Daisy

"Yaudahlah intinya dia kerumah lo terus lo gaada akhirnya dia nyamperin kita bertiga nanyain rumah papa lo karna kita kira lo pulang kerumah papa lo, terus dia minta nomor telpon lo dengan janji akan cabut semua SP kita berempat. Sekarang pertanyaan gue cuma satu" ujar Fiona panjang lebar

"Lo ada hubungan apa sama Dizon?"

Vanka terdiam saat ini, ia tidak ingin sahabatnya tau masalah pribadinya bersama Dizon. Ia juga tidak mau sahabatnya ikut campur masalah Vanka, cukup Vanka saja yang memikirkannya

"Suatu saat gue ceritain semuanya ya, tapi gak sekarang"

"Lo semua percaya kan sama gue?"

Fiona, Daisy dan Emily menganggukkan kepalanya bersamaan sembari memeluk Vanka saat ini.



Akhirnya Vanka is Back!!!

Akhirnya Vanka is Back!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote! Vote! Vote!

@dhinces

Yuk klik next nya~~~

ACCIDENT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang