WARNING 18++ !!!
CERITA INI Mengandung adegan 18+, kekerasan, dan bahasa kotor.Sebelum baca jangan lupa Vote nya ya😘✨
Love u all🥰Met baca!
Vanka mengelus perutnya berkali-kali, ia akhirnya meneteskan air matanya setelah menahan air mata itu dirumah papanya. Ia merasa akan menjadi ibu yang gagal untuk anaknya nanti. Ia merasa kalau ia tidak pantas menjadi ibu karna kehidupannya seperti ini
Vanka mencoba menghubungi Daisy terlebih dahulu, karna jarak yang Vanka lalui saat ini tidak terlalu jauh dari rumah Daisy.
Tuutt tuttt
Nomor daisy tidak bisa dihubungi, kalau Vanka menghubungi Fiona dan Emily, uangnya tidak akan cukup untuk pergi kerumah mereka. Vanka semakin kebingungan saat ini, ia sudah tidak ada uang tidak ada rumah dan baterai hpnya sudah mulai berkurang
Drrrtt drrrttt
Ponsel Vanka bergetar, ia mengerutkan dahinya melihat nomor yang tidak dikenal menghubunginya. Saat ini Vanka sedang tidak ingin diganggu dengan siapapun, Vanka pun mematikan panggilan telpon tersebut.
Ia terus melanjutkan langkah kakinya menghampiri taman yang ada didepan sana untuk istirahat sejenak, waktu saat ini sudah menunjukkan pukul 5 sore
Sesampainya ditaman yang sangat sepi, Vanka duduk dikursi taman tersebut. Perutnya sedikit sakit saat ini karna sudah terlalu lama berjalan, ia juga sedikit lapar dan haus.
Drrrttt drrrtt
Lagi lagi ponsel Vanka bergetar, ia melihat ponsel tersebut dan ternyata nomor yang sama tadi menghubungi Vanka lagi. Dengan sangat penasaran Vanka pun mengangkat panggilan masuk tersebut, tidak ada salahnya juga Vanka mengangkatnya
"Siapa ya?" Ujar lembut Vanka
"Vanka, lo dimana" tegas suara laki-laki dari balik panggilan suara tersebut
Sontak Vanka terkejut mendengarnya, ia sedikit tidak asing dengan suara itu. Tapi ia lupa dengan suara tersebut.
"Ini siapa?" Tanya Vanka lagi semakin penasaran
"Dizon!"
Mata Vanka terbuka lebar mendengar nama tersebut, gara-gara kejadian dirumah orang tuanya tadi membuat Vanka terlupa dengan adanya Dizon.
Refleks Vanka tibatiba meneteskan air matanya, ia seakan tidak percaya kalau Dizon masih ingat dengan Vanka.
"Hiks.... Curut...." Ujar Vanka yang sudah menangis
"Lo kenapa? Lo dimana sekarang?"
"Gue... hiks... gue ditaman deket rumah papa gue, taman butterfly" tangisan Vanka semakin kencang saat ini, ia benar-benar melupakan Dizon yang adalah ayah dari anaknya saat ini
"Gue kesana sekarang! Lo jangan kemana-mana!" Tegas Dizon lalu mematikan panggilan tersebut
•••••
Langit saat ini semakin gelap, Vanka masih menunggu Dizon. Sudah hampir 30 menit tapi Dizon tidak datang-datang
Saat ini hp Vanka sudah mati total, setelah Dizon mematikan panggilan tersebut hpnya langsung meninggoy. Vanka berharap Dizon benar-benar datang menjemputnya, karna Vanka benar-benar tidak ada tujuan lain.
Vanka melihat mobil berwarna hitam menuju kearah taman dan benar saja mobil tersebut berhenti dipinggir taman yang sedang Vanka duduki
Vanka bangun dari duduknya, ia yakin itu adalah Dizon. Vanka berlari kearah mobil hitam tersebut, pintu pengemudi itu pun terbuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCIDENT (END)
Romantik-Tidak semua kenyataan itu menyakitkan ada juga yang membahagiakan- WARNING 18++ !!! Mengandung adegan 18+, kekerasan, dan bahasa kotor. Vanka terbangun dari tidurnya saat ini ia terkejut melihat tubuhnya sudah tidak memakai pakaian sehelai benang p...