Accident 59

124K 7.1K 376
                                    

Selamat Hari Raya Idul Adha🙏🏻

Gapapa kalau belum bisa qurban 🐄/🐐
asal jangan qurban perasaan aja😌

WARNING 18++ !!!CERITA INI Mengandung adegan 18+, kekerasan, dan bahasa kotor

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


WARNING 18++ !!!
CERITA INI Mengandung adegan 18+, kekerasan, dan bahasa kotor.

Sebelum baca jangan lupa Vote nya ya😘✨
Love u all🥰

Met baca!

Dirumah kecil yang hanya terdapat dua kamar tidur dan satu kamar mandi bahkan ruang tamu yang hanya ada tiga kursi, rumah yang dikontrak selama beberapa bulan ini sekarang mejadi tempat tinggal Vanka

"Assalamualaikum, Mama pulang" ujar Vanka membuka pintu rumahnya

"Kok gaada yang jawab?" Sambung Vanka berjalan kearah kamar kedua yang ternyata sangat tertutup rapat

Setelah membuka pintu tersebut, bibir Vanka tersenyum lebar melihat kedua anak kecil yang sedang tertidur pulas diatas kasur, ia pun langsung menghampiri kedua anak kecil itu lalu mengelus lembut atas kepala anak laki-laki dan Anak perempuan, tidak lupa Vanka mencium kening mereka berdua.

"Hey, mama pulang" ujar Vanka membangunkan mereka karna waktu sudah hampir malam dan mereka pasti belum mandi sore

Seperti biasanya yang pasti bangun terlebih dahulu adalah Harry, anak laki-laki itu menoleh kearah Vanka yang masih tersenyum melihatnya

"Udah sore, Mandi dulu abis itu makan kerjain pr" ujar Vanka kepada Harry

"Harry sudah mengerjakan PR tadi siang ma" jawabnya

Anak laki-lakinya ini memang sangat pintar sekali, bahkan sangat cepat paham apa yang ia pelajari tidak seperti Vanka. Berbeda dengan anak perempuannya yang tahun ini sama-sama berumur 5 tahun, terlihat sangat malas seperti Vanka dan bahkan sangat judes daripada Harry, ya walaupun masih lebih polos Isabella daripada Harry

Setelah berbincang dengan Harry dan membangunkan anak perempuannya, Vanka berjalan keluar kamar kedua anaknya lalu kembali menuju kamarnya

Sudah berminggu-minggu Dizon mengejar-ngejar Vanka di perusahaannya. Mulai dari pagi hari Dizon selalu mengajak Vanka sarapan atau menemaninya sarapan, kalau Vanka tidak menurutinya ya sudah pasti ancamannya adalah potong gaji. Memang licik sekali Dizon saat ini

Awal Vanka masuk perusahaan ia tidak tahu kalau Dizon sudah menjadi direktur perusahaan itu, ia memang sengaja kerja di perusahaan Hamilton karna gajinya lebih mencukupi dan ia berfikir tidak mungkin ia bertemu keluarga Dizon dikantin. Tapi entah mengapa tibatiba Dizon mengetahui Vanka berada disana waktu itu

ACCIDENT (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang